BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH)  Kota Balikpapan menyiapkan armada truk dan petugas dalam mengantisipasi peningkatan volume sampah selama bulan Suci Ramadan. 

Kepala DLH Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana mengatakan, untuk volume sampah memasuki minggu kediua selama bulan suci Ramadan 1444 hijriah atau 223 masehi dibandingkan hari biasa sebelum ramadan sebenarnya tidak ada perubahan yang signifikan.

“Rata-rata jumlah sampah se Kota Baliipapan relatif sama 400-450 ton perhari,” ujar Sudirman Djayaleksana kepada Inibalikpapan.com, Kamis (6/4/2023).

Dirman biasa Sudirman disapa menambahkan, untuk jam operasional pengangkutan sampah bagi 3 shift, yang shift pertama angkutan sampah malam dari 21.00 wita – 05.00 wita, dimana pintu TPA Manggar sudah dibuka pukul 24.00 wita.

“Kemudian disambung pengangkutan sampah setelah subuh pukul 06.00 wita- 13.00 wita, kemudian pukul 13.00 wita -18.00 wita melalui Satgas Kota,” kata Dirman.

Saat ini DLH Kota Balikpapan juga berjuang dengan kebiasan masyarakat yang sudah berubah, tolong masyarakat membantu petugas DLH dengan membuang sampah sesuai jamnya.

“Kami melihat peran oleh warga juga banyak yang melanggar,  biasa buang sampah pukul 13.00-16.00 wita, padahal buang sampah yang sesuai perda Kota Balikpapan pukul 18.00 -06.00 wita,” jelasnya.

“Kalau ini dilakukan terus, kami akan lakukan kembali yang namanya yustisi kebersihan melalui razia dengan Satpol PP dan Kecamatan dan Kelurahan,” tambahnya.

Kata Dirman, sampah yang dihasilkan masih terbanyak dari sampah domestik atau rumah tangga, selama Ramadan pola makan orang sama saja tiga kali sehari.

“Hanya saja ada perubahan pola jam waktu makannya saja,” imbuhnya.

Adapun peningkatan volume sampah biasa terjadi mendekati jelang Idul Fitri atau dua hari sebelumnya, ada peningkatan volume sampah sampai dua kali lipat, dari 400 ton bisa sampai 700 ton perhari.

“Peningkatan karena warga akan persiapan memasak yang lebih banyak untuk menjamu tamu yang bersilaturahmi,” jelasnya.

Berdasarkan Peraturan Presiden (PP) No 97 tahun 2017, terkait kebijakan dan strategi nasional pengelolaan sampah. Pengurangan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga ditargetkan sebesar 30 persen dan penanganan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga ditargetkan sebesar 70 persen.

Lanjut Dirman menambahkan, salah satu pengurangan atau pembatasan yakni adanya program larangan bagi konsumen berbelanja dengan menggunakan plastik.

“Kesadaran yang kami gugah agar membatasi sendiri. Teman-teman memonitor terjadi pengurangan dalam satu tahun. Penilaian Adipura itu sekarang bukan hanya dilihat bersih-bersih saja, tetapi laporan pengurangan sampah rumah tangga itu juga ditanya. Jadi memang kegiatan sehari-hari bukan kegiatan musiman pada saat ada penilaian,” tuturnya.

Sudirman mengaku untuk mengantisipasi pengangkutan sampah saat terjadinya peningkatan. Seluruh armada pengangkut akan dicek lebih dahulu. 

Ini juga termasuk menjaga kesehatan para petugas. Ia menyarankan para tim untuk rajin menjaga imunitas tubuh demi pelayanan terbaik.

“Yang kita khawatirkan kendaraan ini jangan sampai rusak. Jadi jelang Ramadan ini kita antisipasi duluan, kita cek semua kendaraan harus dalam kondisi layak jalan, jangan sampai rusak,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version