Dibintangi Ardit Erwandha-Yono Bakrie, Film Pesugihan Sate Gagak Tawarkan Kisah Gelap Namun Kocak

Potongan scene film Pesugihan Sate Gagak. (Foto: IMDB)

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Kisah gelap namun kocak akan segera hadir di layar lebar lewat film “Pesugihan Sate Gagak”, garapan sutradara Etienne Caesar dan Dono Pradana. Film ini menyatukan elemen komedi, horor, dan kritik sosial tentang manusia yang rela menempuh jalan pintas demi uang dan status.

Film ini dibintangi oleh Ardit Erwandha sebagai Anto, Yono Bakrie sebagai Dimas, Benidictus Siregar sebagai Indra, dan Yoriko Angeline sebagai Andini.

Cerita bermula dari warung sate misterius yang hanya buka tengah malam, dan konon membawa keberuntungan bagi siapa pun yang berani mencobanya. Di balik mitos itu, tersimpan kisah tiga sahabat yang terjebak dalam perjanjian gelap dengan makhluk halus.

Anto, seorang pegawai warteg yang hidup pas-pasan, dipaksa menikahi kekasihnya, Andini, dalam waktu sebulan dengan mahar fantastis sebesar Rp150 juta. Bersama dua temannya—Dimas, kreator konten horor yang belum sukses, dan Indra, pria yang terjerat utang pinjol—mereka menemukan buku mantra kuno peninggalan kakek Indra.

Di dalamnya terdapat ritual pesugihan unik: membuat sate dari daging burung gagak dan menjualnya kepada pelanggan dari alam gaib. Awalnya, semua berjalan lancar. Makhluk seperti genderuwo, pocong, hingga kuntilanak datang menjadi pelanggan setia, membayar dengan harga tinggi. Hidup mereka berubah: utang lunas, uang berlimpah, dan Anto kembali percaya diri untuk menikah.

Namun seiring waktu, “pelanggan” mereka semakin rakus. Para makhluk halus mulai datang di jam-jam aneh, menuntut sate tanpa henti. Bisnis yang dulu tampak menguntungkan berubah menjadi kutukan mematikan.

Film berdurasi sekitar dua jam ini ditulis oleh Nuugro Agung, yang dikenal piawai meramu kisah horor dengan sentuhan komedi satir. Pesugihan Sate Gagak menghadirkan tema yang jarang diangkat di film Indonesia: bagaimana obsesi terhadap kekayaan bisa membuka pintu bagi kegelapan.

Dengan gaya visual yang kabarnya kental dengan nuansa dark humor dan efek praktikal, film ini menjanjikan tawa sekaligus teriakan.

“This stall never opens during the day. Only those brave enough to come in the middle of the night can try it. Certainly, each skewer brings good luck,” tulis sinopsis resminya — memberi isyarat bahwa keberuntungan kadang datang dengan harga yang tak bisa ditebus manusia.

Film “Pesugihan Sate Gagak” jadwalnya tayang di bioskop pada 13 November 2025, dan menjadi salah satu proyek horor-komedi Indonesia yang paling dinantikan tahun ini.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses