Dibintangi Ariel Tatum-Chico Jericco, Film Perang Kota Tayang Singkat, Ada Masalah Apa?
BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Setelah dua pekan tayang sejak 30 April 2025, film Perang Kota resmi turun layar dari jaringan bioskop. Kabar ini datang langsung oleh Starvisionplus lewat media sosial mereka baru-baru ini.
“Terima kasih 126.200 pejuang sudah ikut berperang bersama Guru Isa, Fatimah, dan Hazil. Perang Kota pamit dari bioskop,” tulis mereka dalam sebuah poster perpisahan, melansir Suara, jaringan inibalikpapan.com. Ucapan serupa hadir lewat akun TikTok resmi mereka, menegaskan pamitnya film itu dari layar lebar.
Digarap Mouly Surya dan diadaptasi dari novel klasik Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis, film ini sebetulnya punya amunisi kuat. Deretan pemain seperti Chicco Jerikho, Ariel Tatum, dan Jerome Kurnia mengisi jajaran pemeran utama. Cerita berlatar Jakarta 1946 itu menyuguhkan konflik batin dan pengkhianatan dalam suasana revolusi, terbalut format visual 4:3 yang memberi kesan klasik dan fokus karakter. Namun semua itu rupanya belum cukup untuk menarik massa dalam jumlah besar.
Tak sedikit penonton dan warganet yang menyayangkan pencapaian film ini. Sebagian bahkan menyoroti kegagalan dua film yang dibintangi Ariel Tatum di tahun yang sama. Setelah A Business Proposal versi lokal yang juga turun layar lebih cepat karena kontroversi aktor lain, Perang Kota jadi kegagalan kedua.
“Kasian Ariel Tatum. Kedua kalinya gagal di tahun ini. Tenang, masih ada La Tahzan, ya Ril,” tulis salah satu komentar. Beberapa lainnya mempertanyakan apakah pilihan peran Ariel tepat, dan ada pula yang menyebut unsur dewasa dalam film membuat sebagian calon penonton mengurungkan niat menonton.
Meski begitu, sebagian besar kritik justru tertuju pada cerita film itu sendiri. Penonton menilai plot Perang Kota terlalu berat, lambat, atau kurang bisa terakses oleh selera pasar lokal. Beberapa juga menganggap judul dan isi film tak sejalan: judul menjanjikan aksi “perang kota”, tetapi sebagian besar film justru berisi konflik internal dan drama percintaan.
Film Berkualitas, Tapi Tidak Populer?
Secara produksi, Perang Kota tak main-main. Selain proses casting yang konon berlangsung tujuh tahun, pengisian audio dilakukan di Prancis. Kerja sama dengan kru internasional dan pencapaian visual yang solid menunjukkan kesungguhan Mouly Surya dalam menghadirkan karya yang artistik dan penuh presisi.
Sayangnya, niat besar tersebut belum sejalan dengan penerimaan pasar. Mungkinkah ini persoalan waktu rilis, kurangnya promosi, atau memang selera pasar yang belum siap?
Ariel Tatum sendiri masih akan tampil di beberapa film mendatang seperti La Tahzan: Cinta, Dosa, Luka…, Siapa Dia.., dan A Very Yuppy Wedding. Namun belum ada tanggal rilis resmi untuk ketiganya.
Bagi yang belum sempat menonton Perang Kota, semoga film ini segera tersedia di layanan streaming—mungkin di sana, ia bisa menemukan penonton yang lebih tepat.***
BACA JUGA
