Disdag Balikpapan Fokus Awasi Penjualan Beras di Atas HET
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan memastikan pengawasan peredaran beras di wilayahnya.
Penekanan pengawasan justru diarahkan pada temuan penjualan harga kebutuhan pokok, khususnya beras, di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Kepala Disdag Kota Balikpapan, Haemusri Umar, menjelaskan bahwa informasi awal dari Samarinda telah ditindaklanjuti oleh Satgas Pangan daerah.
“Yang ada hanyalah harga jual di atas HET,” tegas Haemusri, Kamis (24/7/2025).
Ia mengungkapkan bahwa Satgas Pangan dari Polda Kalimantan Timur telah memanggil tiga distributor di Balikpapan yang kedapatan menjual sembako di atas HET.
Disebabkan Tingginya Biaya Produksi
Menurut keterangan distributor, kenaikan harga ini disebabkan oleh tingginya biaya produksi dari sumber, ditambah dengan ongkos angkut dan biaya distribusi dari gudang ke pengecer.
“Gimana kita tidak kasih naik, karena biaya produksi dari sumbernya itu sudah tinggi, belum lagi ditambah dengan ongkos angkut, kemudian ongkos distribusi dari gudangnya dia ke pengecer. Sehingga harga itu pasti naik,” jelas Haemusri menirukan alasan distributor.
Menyikapi hal tersebut, Haemusri telah berkomunikasi langsung dengan para distributor. Ia menegaskan bahwa selama distributor menjual sesuai dengan HET yang telah ditetapkan pemerintah, Satgas Pangan tidak akan memberikan sanksi. Namun, ia juga memastikan tidak akan ada toleransi bagi distributor yang tetap menaikkan harga di atas HET.
“Sepanjang kamu menjual sesuai dengan harga HET yang telah ditetapkan oleh pemerintah, maka kita tidak akan sangsi dan Satgas Pangan pasti tidak akan mengambil kebijakan terkait dengan toleransi kepada distributor yang menaikkan harga di atas HET,” ujarnya.
Meskipun harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan, terutama beras, hal ini juga disebabkan oleh turunnya produksi dan naiknya biaya produksi. Terkait stok, Haemusri menyatakan bahwa pasokan beras dari Bulog di Balikpapan masih mencukupi.
“Kalau stok dari Bulog itu cukup, informasi yang saya terima, saya belum tahu ya. Sampai sekarang ini ada sekitar seribu ton masih ada. Karena jatah Balikpapan itu kan sekitar seribu ton aja per bulan,” pungkas Haemusri.***
Editor : Ramadani
BACA JUGA
