Disdikbud Balikpapan Dorong Sistem Pendidikan Digital melalui Sekolah Rujukan Google

Kepala Disdikbud Kota Balikpapan Irvan Taufik

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com  – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Irvan Taufik, menyampaikan fokus pihaknya dalam mengembangkan sistem pendidikan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Salah satu inisiatif unggulan adalah pengembangan Kawasan Sekolah Rujukan Google (KSRG) yang bertujuan mempercepat digitalisasi pendidikan di kota ini.

Menurut Irvan, sudah ada lima sekolah yang berhasil menjadi kandidat sekolah rujukan Google di lima kecamatan. 

“Kawasan ini bertujuan membentuk distrik yang akan menularkan sistem pembelajaran digital ke sekolah-sekolah di setiap kecamatan,” ujarnya saat berbicara kepada awak media, Jumat (24/1/2025).

Kelima sekolah tersebut yakni SD 020 Balikpapan Barat, SMP 5 Balikpapan, SD 09 Balikpapan Utara, SD 012 Balikpapan Timur, SMP 14 Balikpapan Selatan.

Irvan mengungkapkan, rencana besar ini tidak berhenti di angka lima. Pada tahun 2025, pihaknya menargetkan untuk menambah enam sekolah baru yang masuk dalam program KSRG, sehingga total menjadi 11 sekolah.

Tiga Syarat Utama

Tidak semua sekolah dapat menjadi bagian dari program ini. Menurut Irvan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain. Sarana dan Prasarana TIK: Sekolah harus memiliki fasilitas komputer, laptop, akses internet, dan infrastruktur pendukung lainnya. Sumber Daya Manusia (SDM): Guru dan tenaga pendidik harus melalui tes kompetensi dengan standar passing grade 80. Lingkungan Sekolah yang Mendukung: Penilaian menyeluruh terhadap kesiapan sekolah untuk mengadopsi pembelajaran berbasis digital.

“Proses ini tidak mudah. Google Indonesia melakukan pemetaan secara komprehensif untuk melihat dari aspek sarana, prasarana, dan SDM. Jika semuanya memenuhi standar, barulah sekolah diberikan sertifikat sebagai Sekolah Rujukan Google,” jelasnya.

Tujuh Kebiasaan Anak

Irvan juga menyoroti pentingnya penguatan karakter dalam sistem pendidikan. Ia menyebutkan ada tujuh kebiasaan anak yang terus dikembangkan melalui kurikulum yang diamanahkan Kementerian Pendidikan, meskipun tidak menjelaskan detailnya lebih lanjut.

“Program ini tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga membentuk kebiasaan positif yang relevan dengan pendidikan abad ke-21,” tambahnya.

Dengan dukungan program ini, Disdikbud Balikpapan optimistis mampu mewujudkan pendidikan yang adaptif terhadap tantangan era digital sekaligus menyiapkan anak-anak Balikpapan sebagai generasi penerus yang unggul.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses