BALIKPAPAN,Inibalikapapan.com – Pemerintah Kota melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan lagi menyiapkan sejumlah persimpangan untuk dipasangkan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL).

Kepala Dishub Kota Balikpapan, Elvin Junaidi mengatakan, untuk sejumlah persimpangan masih kita pantau dan survei, termasuk di simpang Beler dan Jalan MT Haryono.

“Untuk APILL di simpang beler kami masih menunggu perluasan jalan di sekitar IPAL Kampung Damai, setelah tuntas baru diaktifkan,” ujar Elvin Junaidi kepada media, Senin (31/10/2022).

Kata Elvin, pemasangan APILL ini digunakan mengingatkan simpang beler cukup padat lalulihtasnya, termasuk yang di Karang Anyar itu sudah dipindahkan saja.

“Begitu juga rencana pemasangan APILL di simpang jalan Grand City juga dikaji akan dipasangkan,” akunya.

Selain itu, juga akan pembuatan transportasi massal sudah diskusi hanya saja perlu dukungan anggaran, misalnya 1 November ini bus Damri akan melayani Pelabuhan Semayang ke Bandara Sepinggan dan ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

“Transfortasi massal memang masih kita diskusi terus kita lihat Balikpapan begini akses jalan terbatas, dan harus ada studinya dulu sehingga perlu pembahasan yang lebih lanjut,” akunya.

Elvin Junaidi mengatakan, kondisi jalan yang tidak lebar menjadi kendala. Sedangkan untuk membangun infrastruktur jalan terkendala dana.

“Memang kalau kita lihat Balikpapan ini kotanya jalannya tidak terlalu lebar dan untuk melabarkannya juga mungkin kesulitan pemdanaan dan memang kota kita begini,” ujarnya.

Selama ini kata dia, untuk mengatasi kemacetan di sejumlah ruas jalan dilakukan manajemen rekayasa lalu lintas. Termasuk melebarkan simpang-simpang lengan jalan.

“Paling tidak mengalirkan arus bisa lebih lancar, Itulah yang bisa kita lakukan. Kalau kita lihat titik kepadatannya sudah mau titik merah pada jam-jam tertentu,” ujarnya.

Disamping itu lanjutnya, kendala lainnya jalan di Kota Balikpapan 85 persen berbukit. Hanya 15 persen datar. “Ini jadi satu kendala, tantangan,” ujarnya.

Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM) juga menjadi salah satu strategi yang kini terus diupayakan untuk mencegah kemacetan yang belakangan semakin parah

“Kita ada koridor di Batu Ampar sampai di Karingau. Nah ini juga sedang mengkaji koridor lain, tapi kita juga harus mempertimbangkan bagaimana dengan angkutan-angkutan (angkot) yang ada, trayek yang ada. Ini yang harus di sosliasaikan,” akunya.

Dia juga berharap, ada kolaborasi semua pihak untuk mengatasi kemacetan. “Karena Ini tidak bisa diselesaikan hanya Dinas Perhubungan tapi juga kolaborasi,” tutupnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version