Disporapar Dorong Ekonomi Kreatif Balikpapan Lindungi Karya Lewat HKI

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) menggelar kegiatan sosialisasi sekaligus sertifikasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Rabu (24/9/2025).

Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memberikan perlindungan hukum bagi para pelaku ekonomi kreatif, khususnya di 17 subsektor ekraf seperti kriya, seni, musik, kuliner, hingga desain.

Kepala Disporapar Kota Balikpapan, Ratih Kusuma, menyampaikan bahwa proses kegiatan dimulai dari pendaftaran peserta, sosialisasi mengenai pentingnya HKI, hingga tahap sertifikasi. 

“Hari ini kami melibatkan 70 persen peserta untuk sosialisasi dan 30 persen untuk sertifikasi. Semua pelaku ekonomi kreatif yang terdaftar akan melalui proses kurasi sebelum kami memberikan rekomendasi,” jelasnya.

Menurut Ratih, kegiatan ini terbuka untuk seluruh subsektor ekonomi kreatif. Identitas pelaku usaha dan produk yang dihasilkan akan menjadi dasar penting dalam pengajuan HKI. Ia menegaskan, sosialisasi HKI bukan hal baru bagi UMKM di Balikpapan. 

“Kami rutin memberikan edukasi, sehingga setelah sosialisasi, peserta sudah paham dokumen apa saja yang dibutuhkan,” tambahnya.

Ratih berharap semakin banyak UMKM Balikpapan yang sadar akan pentingnya melindungi karya dan produk mereka. “Dengan mendaftarkan HKI, karya tidak hanya terlindungi secara hukum, tapi juga memiliki nilai tambah di pasar,” pungkasnya.

UMKM Kuliner Balikpapan Semakin Kreatif

Dalam kegiatan tersebut, antusiasme pelaku UMKM tampak luar biasa, terutama dari sektor kuliner. Hizky, salah satu pelaku UMKM dengan produk andalan Mantau Bucin dan Mantau Bawang Dayak, menilai HAKI sangat penting sebagai bentuk perlindungan.

“HAKI itu melindungi hak cipta setiap produk. Mulai dari nama, merek dagang, hingga identitas khas yang kita bawa. Jadi setiap UMKM bisa lebih percaya diri mengembangkan usahanya,” ujar Hizky.

Ia menambahkan, Balikpapan memiliki potensi ekonomi kreatif yang besar. Dari 17 subsektor, setidaknya ada tujuh yang menonjol, salah satunya kuliner. Karena itu, Hizky berharap produk kuliner Balikpapan bisa tampil lebih kreatif sekaligus mengangkat kearifan lokal Kalimantan.

“Harapannya, produk UMKM Balikpapan bisa menjadi acuan, bahkan dikenal di kota lain. Kita ingin menunjukkan bahwa produk lokal Balikpapan tidak hanya enak, tapi juga keren dan kreatif,” jelasnya.

Bagi Hizky, berusaha bukan sekadar mencari keuntungan, tetapi juga menjaga nilai budaya. “Seperti cinta, usaha ini perlu dirawat, dijaga, dan diperjuangkan. Dari setiap karya, lahir kebahagiaan yang bisa dirasakan bersama,” pungkasnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses