DKK Balikpapan Gelar Pertemuan Lintas Sektor untuk Perbaikan Gizi
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Dinas Kesehatan (DKK) Kota Balikpapan terus memperkuat langkah nyata dalam upaya perbaikan gizi masyarakat. Melalui Tim Kerja Gizi dan Kesehatan Jiwa serta Olahraga (Kesjaor) Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Balikpapan bersama Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur menggelar Pertemuan Lintas Sektor dan Lintas Program pada 9–10 September 2025.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dengan agenda berbeda. Pada hari pertama, peserta diajak melakukan kunjungan lapangan ke Posyandu dan UPTD Puskesmas Baru Tengah. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau secara langsung pelayanan kesehatan dasar, terutama layanan gizi masyarakat, mulai dari deteksi dini masalah gizi, pemberian makanan tambahan, hingga program pencegahan stunting di tingkat keluarga.
Hari kedua, pertemuan dilanjutkan dengan diskusi resmi di Kantor Dinas Kesehatan Kota Balikpapan. Forum tersebut menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari unsur pemerintah kota dan provinsi, tenaga kesehatan, organisasi profesi, akademisi, hingga mitra lintas sektor. Kehadiran beragam pihak ini menandakan bahwa isu gizi tidak bisa ditangani sendirian, melainkan membutuhkan kolaborasi menyeluruh.
Fokus Bahasan
Pertemuan ini diarahkan pada langkah strategis untuk meningkatkan status gizi masyarakat, mencegah penyakit kronis, serta mengoptimalkan tumbuh kembang anak sejak usia dini.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Dra. Alwiati, menegaskan bahwa peningkatan gizi adalah bagian penting dari investasi jangka panjang untuk mencetak generasi unggul.
“Perbaikan gizi adalah fondasi untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, dan produktif. Karena itu, diperlukan kerja sama lintas sektor agar program gizi dapat berjalan lebih terintegrasi dan berkelanjutan,” tegas Alwiati.
Menurutnya, perhatian serius diarahkan pada tiga hal utama: pencegahan stunting, peningkatan edukasi gizi keluarga, serta penguatan peran Posyandu sebagai garda terdepan layanan kesehatan masyarakat.
Komitmen Berkelanjutan
Dinkes Balikpapan juga menekankan pentingnya pendekatan holistik. Upaya perbaikan gizi tidak hanya terkait pemberian makanan bergizi, tetapi juga menyentuh aspek sanitasi, pola asuh, pendidikan kesehatan, hingga pemberdayaan masyarakat.
“Semua elemen harus bergerak bersama. Mulai dari keluarga, sekolah, fasilitas kesehatan, hingga dukungan sektor swasta. Hanya dengan sinergi yang kuat, kita bisa memastikan anak-anak Balikpapan tumbuh sehat dan siap bersaing di masa depan,” tambahnya.
Dengan langkah ini, Pemerintah Kota Balikpapan meneguhkan komitmennya menghadirkan layanan kesehatan yang inklusif dan berkeadilan. Harapannya, generasi mendatang tidak hanya bebas dari masalah gizi, tetapi juga memiliki kualitas hidup yang lebih baik serta mampu menjadi sumber daya manusia unggul yang berkontribusi untuk pembangunan daerah maupun bangsa.***
BACA JUGA
