DKP3 Balikpapan Perkuat Gempur Stunting Lewat Intervensi Gizi untuk Ibu Hamil

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Pemerintah Kota Balikpapan melalui program Gerakan Gempur Stunting terus menggencarkan upaya terintegrasi untuk menurunkan angka stunting yang masih menjadi tantangan serius di kota ini. 

Dalam peluncuran resmi program gempur stunting tersebut yang digelar pada Minggu pagi (25/5/2025) di Gedung Parkir Klandasan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Balikpapan tampil memberikan dukungan konkret yang menyentuh langsung aspek pemenuhan gizi masyarakat.

Kepala DKP3 Balikpapan Sri Wahyuningsih menjelaskan, bahwa pihaknya turut serta dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang menandai keterlibatan lintas sektor dalam program pencegahan dan penanganan stunting. Meski bukan berbentuk perjanjian hukum dalam arti sempit, MoU tersebut menjadi simbol penting komitmen bersama antar instansi, termasuk DKP3.

“Bentuk dukungan kami dalam MoU ini adalah intervensi langsung terhadap ibu hamil yang masuk dalam kategori keluarga berisiko stunting. Tentu kami menyesuaikan intervensi dengan kemampuan anggaran yang tersedia di DKP3,” terang Yuyun biasa disapa Sri Wahyuningsih saat dikonfirmasi usai kegiatan.

Protein Hewani dan Sayur Buah Lokal

Pada momen peluncuran program tersebut, DKP3 langsung menyalurkan bantuan pangan bergizi kepada ibu-ibu hamil terpilih. Bantuan ini terdiri dari beberapa jenis bahan pangan yang bernilai gizi tinggi dan penting dalam masa kehamilan. Seperti ayam beku seberat 0,5 kilogram per penerima, makanan olahan berbahan dasar ikan. Serta aneka sayur dan buah lokal yang kaya vitamin dan mineral.

“Paket pangan yang kami berikan mencerminkan prinsip pemenuhan gizi seimbang. Selain protein dari ayam dan ikan, kami juga menyertakan pangan lokal seperti sayur dan buah yang mudah diperoleh masyarakat,” jelas Yuyun.

Lebih dari sekadar distribusi logistik pangan, kegiatan ini sekaligus menjadi momentum edukasi gizi bagi para ibu hamil. DKP3 menggandeng tim penyuluh untuk memberikan penjelasan langsung mengenai pentingnya mengonsumsi protein hewani yang bersumber dari daging ternak dan ikan.

“Kami juga ingin membangun kesadaran bahwa konsumsi ikan itu bukan hanya murah dan mudah, tapi juga sangat bergizi. Ini bagian dari kampanye gemar makan ikan yang terus kami dorong,” katanya.

Bukan Sekadar Bansos

Yuyun menegaskan bahwa bantuan pangan ini bukan semata-mata program bantuan sosial sesaat. Intervensi ini merupakan bagian dari pendekatan terarah yang menyasar kelompok paling rentan terhadap risiko stunting, yaitu ibu hamil dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi dan akses pangan sehat.

“Kami menggunakan data yang direkomendasikan oleh Dinas Kesehatan dan DP3AKB untuk menentukan siapa saja yang masuk kategori keluarga risiko stunting. Jadi sasaran bantuan betul-betul terfokus dan berbasis data lapangan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa program ini akan terus dilanjutkan secara bertahap dan berkelanjutan, sesuai dengan ketersediaan anggaran dan kolaborasi antar dinas. Bahkan, DKP3 membuka kemungkinan untuk mengembangkan model intervensi gizi ke kelompok anak balita dan ibu menyusui jika dukungan sumber daya memungkinkan.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri, karena isu stunting ini sangat multidimensi. Maka, sinergi lintas OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan peran serta masyarakat sangat penting. Kami siap ambil bagian dari sisi pemenuhan pangan dan edukasi konsumsi sehat,” kata Yuyun.

Semangat Konsumsi Pangan Lokal dan Ikan

DKP3 juga memanfaatkan momen ini untuk kembali mengangkat pentingnya pemanfaatan pangan lokal sebagai sumber gizi keluarga. Menurut Yuyun, kota seperti Balikpapan punya potensi ketersediaan pangan lokal yang cukup untuk memenuhi kebutuhan harian masyarakat, asalkan dikelola dengan baik dan disosialisasikan secara tepat.

“Kami ingin masyarakat memahami bahwa makanan sehat itu tidak harus mahal. Sayur-sayuran, buah lokal, hingga ikan air tawar bisa didapat dengan mudah dan murah jika pola konsumsi diarahkan dengan benar,” ujarnya.

Melalui edukasi yang menyertai pembagian bantuan, masyarakat juga dibekali pemahaman mengenai cara mengolah makanan agar kandungan gizinya tetap optimal. Termasuk di dalamnya cara memasak ikan dan daging agar aman dan tetap lezat bagi ibu hamil.

Menuju Generasi yang Sehat dan Tangguh

Program Gempur Stunting yang kini digulirkan secara massif di Balikpapan merupakan gerakan kolaboratif lintas sektor, termasuk posyandu, tenaga kesehatan, pemerintah kota, serta masyarakat. DKP3 menjadi salah satu simpul penting dalam rantai intervensi dengan fokus pada ketersediaan pangan bergizi dan edukasi konsumsi sehat.

“Dengan intervensi yang tepat, kami ingin memastikan bahwa anak-anak Balikpapan kelak lahir dan tumbuh dalam kondisi gizi yang baik. Ini bukan hanya tugas Dinkes atau Posyandu. Tapi tanggung jawab bersama seluruh elemen,” pungkas Yuyun.

Peluncuran program hari ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjuangan panjang menurunkan angka stunting. Melalui kerja bersama dan komitmen kuat, harapan akan generasi Balikpapan yang sehat, cerdas, dan tangguh perlahan mulai tampak di depan mata.***

Penulis : Danny

Editor : Ramadani

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses