BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com —- Sejak adanya pelonggaran pada penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 di Kota Balikpapan membuat sejumlah tempat hiburan, kafe dan mal sudah mulai beroperasi. Hal ini menjadi angin segar bagi dunia usaha khususnya pegiat Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM di Kota Balikpapan.

Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan, Adwar Skenda Putra mengatakan, walaupun UMKM di kota Balikpapan banyak yang beraktifitas di rumah, tapi tidak menurunkan semangat para UMKM untuk berkreatifitas.

“Saat ini sudah banyak produk baru serta kreasi baru yang dikeluarkan sama teman-teman para UMKM. Jadi temen-temen  UMKM yang sudah baik produksinya sudah mulai bangkit sekarang,” ujar Adwar Skenda Putra saat dikonfirmasi media, Sabtu (20/11/2021).

Edo biasa Adwar Skenda Putra disapa menambahkan, UMKM di Balikpapan memiliki berbagai macam produk olahan yang luar biasa, sangat disayangkan jika produl lokal ini tidak mendapatkan tempat di supermarket. 

“Saya juga akan bicarakan dengan Pak Walikota untuk dikeluarkan surat edaran atau Perwali yang mewajibkan seluruh Hotel dan gerai-gerai untuk memasarkan produk UMKM Balikpapan,” ujar Edo. 

Ia menjelaskan, untuk memasarkan produk baru dari para UMKM melakukan kerjasama dengan koperasi Semayang dan Hypermart.

“Saya telah mengusulkan ke pemerintah kota untuk membuat Perwali tentang pemanfaatan dan memfasilitasi pemasaran produk lokal untuk UMKM,” katanya.

Dia menuturkan, jadi nanti itu, setiap supermarket, seperti Indomaret dan Alfamidi wajib melakukan kerjasama dan memasarkan produk lokal dari UMKM kota Balikpapan. 

“Nantinya para UMKM juga akan membayar ke supermarket tersebut sebanyak 2 atau 5 persen dari hasil penjualan produk para UMKM,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga mendorong para UMKM untuk memasarkan produknya lewat program teknologi digital. Jadi kita melatih para UMKM untuk memasarkan produknya lewat teknologi digital marketing. Selain kita BI juga ikut membantu.

“Apalagi saat ini PPKM sudah level 2. Jadi kita bisa melakukan pelatihan dan sosialisasi kepada para UMKM yang ada di Kota Balikpapan termasuk juga membuat pameran untuk para UMKM, agar bisa memasarkan produknya,” tuturnya. 

Edo mengatakan, untuk masuk ke supermarket modern, pelaku UMKM harus memenuhi beberapa syarat, mulai dari izin usaha, PIRT dan lain sebagainya.

“Selama ini UMKM di Balikpapan kesulitan untuk ekspansi ke pasar lebih besar karena memang mereka tidak punya syarat yang dibutuhkan. Makanya, kami mendorong UMKM melek teknologi dan mengikuti prosedur supaya bisa bersaing dengan UMKM lainnya,” tukasnya. 

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version