BALIKPAPAN– Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan mencatat volume sampah plastik di kota tersebut mencapai 40 ton perharinya. Sementara untuk volume sampah seluruhnya yang tertampung di TPA Manggar mencapai 500 ton per hari.

Sejumlah upaya dilakukan DLH bersama masyarakat untuk menangani sampah, khususnya sampah plastik. Hasilnya saat ini sampah plastik yang terbuang berkurang dua ton per hari, atau 60 ton per bulan.

“Plastik kita kan sampahnya 40 ton perhari. Sekarang sudah berhasil kita kurangi, sudah mengurangi 60 ton perbulan atau 2 ton perhari,” kata Kepala DLH Kota Balikpapan, Suryanto dalam Sosialsisasi kebijakan dan strategi daerah (Jakstrada) dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga dan pengurangan sampah plastik, di Aula Pemkot, Senin (23/09/2019).

Suryanto mengatakan, pihaknya tengah kembangkan program pengurangan plastik pada pasar tradiosional, larangan penggunaan sterefoam dan pengurangan sedotan plastik.

Kata Suryanto menjelaskan terdapat di progrm pengelolaan sampah yaitu pengurangan disektor masyarakat dan penanganan (pengumpulan, penyapuan, pengangkutan) ada di pihak pemerintah. Untuk pengurangannya sebesar 30 persen dan penanganan sampah 70 persen.

“Kalau penanganan sampah sudah mencapai target yaitu 70 persen. Tapi bukan berarti targetnya hanya itu, kalau bisa lebih kayak pengurangan sampah plastik di retail modern,” ujarnya.

Berkat dukungan masyarakat, tahun 2018 timbunan sampah berkurang sebanyak 19,8 persen dari 500 ton sampah yang diproduksi masyarakat setiap harinya. Ditargetkan pada 2025 jumlahnya sampah yang dapat dikurangi, dioleh mencapai 30 persen.

“Sampah itu diolah biasa sampah kompos dan unorganik. Dari total 500 ton sampah,” ujar Suryanto lagi.

Sementara itu, Kepala Seksi sampah Spesifik, Direktorat Pengelolaan Sampah Kementerian KLHK, Tunjung Puitika menilai Balikpapan sudah lebih maju dalam melakukan program-program pengelolaan sampah.

“Pengelolaan sampah di Balikpapan makin bagus. Secara umum, komposisi sampah plastik hanya 15 persen dengan terbanyak ada didaerah perkotaan,” kata Tunjung.
Untuk target nasional pada 2025, kata Tunjung, pengurangan sampah mencapai 30 persen.

“Target pengurangan dan penanganan 30 persen. Kita harapkan setelah sosialisasi ini ada beberapa kegiatan yang akan mengurangi sampah-sampah plastik ini. Sehingga bisa mencapai target jakstranas,” ujarnya menambahkan.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version