Dokumen IPRO Saja Tidak Cukup, Kaltim Harus Gencar Promosi Investasi
SAMARINDA, Inibalikpapan.com – Gubernur Rudy Mas’ud (Harum) menegaskan bahwa Kaltim tidak bisa hanya mengandalkan dokumen investasi yang lengkap tanpa strategi promosi yang kuat.
Meski Benua Etam telah memiliki investment project ready to offer (IPRO), langkah berikutnya adalah melakukan promosi investasi secara agresif agar minat investor terus meningkat.
IPRO Bukan Sekadar Proposal, Tapi Peta Lengkap Peluang Investasi
Menurut Gubernur Harum, IPRO merupakan dokumen strategis yang berisi detail lengkap: konsep proyek inovatif, analisis pasar, legalitas, hingga kalkulasi keuntungan serta risiko. Namun, ia mengingatkan bahwa dokumen tersebut tidak akan berarti tanpa langkah aktif mendatangkan investor.
“Kita memang sudah punya kertas sakti berisi usulan proyek lengkap. Tapi itu belum cukup. Perlu upaya ekstra keras untuk mengundang dan meyakinkan investor agar mau menanamkan modalnya di sini,” tegas Harum di Kantor Gubernur Kaltim, pekan lalu.
Dorongan Investasi di Mahakam Ulu, Kutai Barat, dan Kutai Timur
Sejumlah proyek IPRO menjadi perhatian utama pemerintah daerah, di antaranya, Mahakam Ulu – investasi sektor pertanian dan komoditas kakao
Lalu, Kutai Barat – pengembangan hilirisasi industri karet dan Kutai Timur – investasi hilirisasi kelapa sawit menjadi produk kimia dan pangan
“IPRO ini alat kita untuk menjual potensi Kaltim, baik di tingkat lokal maupun internasional,” jelas Harum.
OPD Diminta Bergerak Cepat: “Promosi Masif adalah Kunci”
Gubernur Harum menegaskan seluruh perangkat daerah (OPD) harus aktif melakukan promosi potensi investasi Kaltim. Dengan dokumen IPRO yang sudah lengkap, katanya, saatnya pemerintah menunjukkan aksi nyata dan memperluas jejaring investor.
“Perangkat daerah harus pandai promosi potensi kita. Dokumen sudah lengkap, sekarang saatnya aksi nyata. Promosi masif adalah kunci,” ujarnya.
Lima Negara Sudah Investasi Besar di Kaltim Tahun Ini
Upaya menarik investor mulai membuahkan hasil. Sepanjang tahun ini, lima negara tercatat menanamkan modal asing (PMA) dalam jumlah signifikan di Kaltim.
- Singapura – US$ 163,74 juta (475 proyek)
- Mauritius – US$ 126 juta (4 proyek)
- Tiongkok – US$ 81,99 juta (151 proyek)
- Malaysia – US$ 70,36 juta (245 proyek)
- Inggris – US$ 46,43 juta (55 proyek)
Gubernur Harum menekankan bahwa setiap investasi harus memberi dampak nyata bagi masyarakat.
“Investasi besar ini harus berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pesannya.(Ramadani/Adv Diskominfo Kaltim)
BACA JUGA
