DP3AKB Balikpapan Perketat Edukasi untuk Cegah Kejahatan Siber pada Anak

Plt Kepala DP3AKB Kota Balikpapan Nursyamsiarni D. Larose

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan terus memperkuat langkah pencegahan kejahatan siber yang menyasar anak-anak. 

Upaya tersebut dilakukan melalui peningkatan edukasi langsung di sekolah, ruang komunitas, dan kelompok belajar, mengingat ancaman digital yang semakin beragam dan sulit diprediksi.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala DP3AKB Balikpapan, Nursyamsiarni D. Larose, mengatakan peningkatan literasi digital bagi anak kini menjadi kebutuhan mendesak. Menurutnya, maraknya kasus kejahatan siber yang menargetkan pengguna berusia muda mengharuskan anak memiliki pemahaman memadai agar mampu melindungi dirinya sendiri.

“Kami memberi pemahaman kepada anak-anak tentang risiko di dunia digital. Anak-anak harus tahu cara melindungi diri sebelum mereka terjebak dalam ancaman siber. Kan anak sekarang tidak bisa lepas dari gadgetnya,” ujarnya, Kamis (27/11/2025).

Ia menjelaskan bahwa anak-anak saat ini mengakses internet hampir setiap hari, baik untuk keperluan belajar maupun hiburan. Kondisi tersebut membuat mereka rentan terhadap berbagai bentuk kejahatan siber seperti perundungan online, penipuan digital, eksploitasi seksual berbasis daring, hingga pencurian identitas. Karena itu, DP3AKB memprioritaskan program-program edukasi yang mudah dipahami oleh pelajar.

“Kami ingin memastikan anak-anak tidak menganggap aman setiap ruang digital yang mereka masuki. Kesadaran itu menjadi pagar pertama yang harus kami bangun melalui edukasi. Ini yang jadi usaha kita sebagai orang tua,” lanjutnya.

Dalam program edukasi tersebut, DP3AKB memberikan materi terkait teknik dasar keamanan digital. Mulai dari penggunaan kata sandi kuat, pengaturan privasi, mengenali tautan mencurigakan, hingga menghindari pesan yang berpotensi berbahaya. Edukasi ini diharapkan memberikan keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan oleh anak-anak dalam aktivitas digital sehari-hari.

Selain menyasar pelajar, DP3AKB juga memperkuat kolaborasi dengan sekolah, komunitas digital, lembaga perlindungan anak, serta relawan pendamping anak. Kolaborasi ini bertujuan memperluas jangkauan edukasi sekaligus memastikan semua pihak memahami perannya dalam menciptakan ruang digital yang aman.

“Kolaborasi lintas lembaga ini kami lakukan agar anak punya pemahaman komprehensif mengenai ancaman dan perlindungan digital,” jelas Nursyamsiarni.

Ia menambahkan bahwa pemerintah kota menargetkan penurunan kasus kejahatan siber terhadap anak melalui peningkatan kesadaran dan keterampilan digital di lingkungan sekolah dan keluarga. Program ini juga mencakup pelatihan bagi guru serta relawan agar mampu mengenali perubahan perilaku anak yang berpotensi menjadi korban kejahatan siber.

“Kami ingin membangun generasi yang cerdas dan aman dalam menggunakan teknologi. Edukasi ini menjadi investasi penting untuk melindungi masa depan mereka,” tegasnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses