DP3AKB Tegaskan KB Pasca Persalinan sebagai Strategi Kunci Pencegahan Stunting di Balikpapan
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan menegaskan bahwa program Keluarga Berencana Pasca Persalinan (KBPP) memiliki peran penting dalam mencegah stunting sejak awal kehidupan anak.
Bukan hanya berfungsi mengatur jarak kelahiran, KBPP dinilai sebagai intervensi krusial untuk menjamin kondisi ibu tetap sehat, bayi mendapatkan ASI optimal, serta keluarga mampu memberikan pengasuhan terbaik pada masa-masa awal pertumbuhan.
Plt Kepala DP3AKB Balikpapan, Nursyamsiarni D Larose menjelaskan bahwa KBPP adalah layanan KB yang diberikan mulai dari ibu melahirkan hingga 42 hari atau enam minggu setelah persalinan. Pada masa tersebut, tubuh ibu masih dalam proses pemulihan, namun masa subur dapat kembali dalam waktu cepat.
“Masa subur bisa terjadi dalam 21 hari pasca melahirkan. Karena itu, KB pasca persalinan sangat penting untuk menghindari kehamilan tidak diinginkan serta memberi waktu ibu dan bayi fokus pada pemulihan dan tumbuh kembang,” ujarnya, Senin (1/12/2025).
Rose menekankan, bahwa jeda kelahiran minimal dua tahun sangat berpengaruh terhadap penurunan risiko stunting. Jeda tersebut diperlukan untuk memulihkan cadangan nutrisi ibu, memastikan pemberian ASI eksklusif berjalan optimal, dan memberikan kesempatan bagi bayi untuk mendapatkan perhatian penuh pada 1.000 hari pertama kehidupannya.
“Dengan memberi jeda dua tahun, ibu pulih total, si kecil tumbuh maksimal. Kehamilan terlalu dekat bisa memengaruhi gizi dan pola pengasuhan, sehingga meningkatkan risiko stunting,” jelasnya.
Menurut Rose, KBPP memiliki tiga manfaat besar bagi keluarga. Bagi ibu, program ini membantu menjaga kesehatan reproduksi dan memungkinkan pemberian ASI eksklusif tanpa gangguan kehamilan baru. Bagi bayi, program ini memastikan ketersediaan ASI yang cukup untuk menunjang pertumbuhan otak dan fisik.
“Sementara bagi keluarga, KBPP menciptakan suasana yang lebih harmonis dan stabil karena orang tua dapat mengatur kesiapan mental dan ekonomi sebelum merencanakan kehamilan berikutnya,” akunya.
Sebagai langkah pendukung, DP3AKB menyediakan beragam metode kontrasepsi yang aman digunakan pasca persalinan. Metode jangka panjang seperti IUD dan implan dapat bertahan hingga tiga tahun, sementara metode jangka pendek seperti suntik progestin, pil KB khusus ibu menyusui, dan kondom menjadi pilihan fleksibel bagi ibu yang masih menyesuaikan kondisi kesehatan.
Rose mengimbau para ibu untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan sebelum menentukan metode terbaik. “Setiap metode punya kelebihan masing-masing. Yang terpenting, ibu merasa aman dan nyaman dengan pilihan yang diambil,” tambahnya.
DP3AKB berharap penguatan KB pasca persalinan dapat menjadi salah satu fondasi penting dalam upaya menurunkan stunting di Balikpapan. Melalui edukasi, layanan kontrasepsi yang mudah diakses, dan dukungan tenaga kesehatan, pemerintah kota ingin memastikan setiap anak mendapatkan kesempatan tumbuh sehat dan setiap ibu memiliki kendali penuh atas perencanaan kehamilannya.
“Keluarga yang terencana adalah fondasi Balikpapan yang sehat, bahagia, dan sejahtera,” tutupnya.***
BACA JUGA
