DPR RI Tekankan Pentingnya RDMP Balikpapan untuk Motor Ekonomi dan Kemandirian Energi
BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada triwulan II 2025 tercatat positif sebesar 4,96 persen, namun sejumlah sektor kunci seperti pertambangan dan konstruksi justru mengalami kontraksi.
Kondisi ini memantik perhatian Komisi XI DPR RI yang menegaskan pentingnya Proyek Strategis Nasional (PSN) di daerah tersebut, khususnya Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, selesai tepat waktu agar memberi dampak nyata bagi masyarakat dan perekonomian nasional.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI M. Hanif Dhakiri menegaskan keberhasilan proyek strategis tidak hanya terukur dari nilai investasi. Tetapi juga dari dampaknya terhadap sektor riil dan masyarakat luas.
“Keberhasilan proyek strategis tidak hanya ditentukan oleh nilai investasinya, tetapi oleh dampaknya terhadap sektor riil dan masyarakat luas,” ujarnya saat membuka agenda Kunjungan Kerja Reses Komisi XI DPR RI ke PT Kilang Pertamina Balikpapan, Selasa (12/8/2025).
Hanif mengingatkan, Kalimantan Timur memiliki peran sentral dalam pembangunan nasional, terutama setelah hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai pusat pemerintahan masa depan. Sejumlah proyek besar tengah berjalan, termasuk infrastruktur konektivitas, kawasan industri hijau, dan fasilitas energi seperti RDMP Balikpapan.
Proyek yang diprakarsai Kementerian ESDM dan dilaksanakan PT Pertamina Kilang Internasional (PT KPI) ini mengembangkan kilang minyak eksisting untuk meningkatkan kapasitas, yield, dan kualitas produk BBM rendah sulfur dengan nilai investasi US$ 7,50 miliar.
Berdasarkan data per 10 Juli 2025, progres fisik RDMP Balikpapan telah mencapai 95,73 persen. Setelah rampung, kapasitas produksi gasoline akan naik dari 42 ribu barel per hari (KBPD) menjadi 142 KBPD, diesel dari 125 KBPD menjadi 156 KBPD, avtur dari 30 KBPD menjadi 41 KBPD, serta LPG dari 48 ribu ton per tahun (KTPA) menjadi 384 KTPA. Proyek ini juga akan menghasilkan propylene 225 KTPA dan sulfur 58 KTPA sebagai bahan baku industri petrokimia.
Selain memperkuat ketahanan energi, RDMP Balikpapan diperkirakan menyerap sekitar 24.000 tenaga kerja selama masa konstruksi, dengan realisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sekitar 35 persen, dan berpotensi meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp514 miliar. Hanif menekankan, investasi PSN harus mendorong produktivitas, memperluas peluang usaha UMKM, meningkatkan daya saing daerah, serta menyerap tenaga kerja lokal tidak hanya pada fase konstruksi tetapi juga operasional.
“Kami memandang penting agar kebijakan fiskal yang dijalankan tepat sasaran, efisien, dan berkeadilan demi pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta peningkatan kesejahteraan masyarakat secara merata di Kalimantan Timur,” ujar Politisi Fraksi PKB itu.
Tonggak Kemandirian Energi
Sejalan dengan Hanif, Anggota Komisi XI DPR RI Fathi menyebut RDMP Balikpapan sebagai salah satu tonggak penting menuju kemandirian energi Indonesia. “Ini sebuah hal yang sangat bagus yang dilakukan oleh Pertamina dalam rangka kemandirian energi,” ujarnya usai meninjau langsung proyek yang berdiri di atas lahan lebih dari 300 hektare itu.
Menurut Fathi, penambahan kapasitas RDMP diproyeksikan mengurangi impor produk BBM hingga 100 ribu barel per hari. Langkah ini tidak hanya menghemat devisa, tetapi juga memperkuat ketahanan energi nasional di tengah ketidakpastian geopolitik dan fluktuasi harga minyak dunia. “Kita harus dukung penuh dan pastikan terrealisasi sesuai target, karena dampaknya bukan hanya untuk Kalimantan Timur, tapi untuk seluruh Indonesia,” tegasnya.
Fathi menilai, keberhasilan PSN ini akan membawa efek ganda bagi ekonomi daerah, mulai dari penyerapan tenaga kerja lokal, penguatan rantai pasok industri dalam negeri, hingga peluang UMKM di sektor jasa pendukung. Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan pembiayaan yang akuntabel. “Pengelolaan investasi sebesar ini harus benar-benar efisien, tepat sasaran, dan memberikan manfaat riil bagi masyarakat,” pungkasnya.
Data terakhir Pertamina yang diterima Komisi XI DPR RI menunjukkan progres fisik RDMP Balikpapan sudah di atas 95 persen dan ditargetkan rampung dalam waktu dekat, dengan potensi peningkatan signifikan pada kapasitas produksi gasoline, diesel, dan avtur saat beroperasi penuh.***
BACA JUGA
