BALIKPAPANB, Inibalikpapan.com – DPRD Kota Balikpapan menyarankan, Dinas  Perhubungan (Dishub) melimpahkan pengelolaan parkir ke pihka ketiga sehingga lebih jelas penerimaannya dan bisa capai target.

Pasalnya, dari rapat dengar pendapat (RDP) dari diketahui dari 8 item retribusi yang dikelola Dishub baru tercapai sekitar 26 persen. Parkir tepi jalan bahkan dari target Rp 4 miliar baru tercapai Rp 1,6 miliar.

“Ada 8 item yang sisampaikan ke kita salah satunya per parkiran itu hanya Rp 1,6 miliar,” ujar Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Sabaruddin Panrecalle, Kamis (24/06/2021).

Dia menilai, Disub tak bisa memaksimalkan potensi retribusi parkir tepi jalan untuk pendapatan daerah.  Karena seharusnya, dalam setahun potensi retribusi parkir tepi jalan bisa mencapai Rp 10 miliar.

“Kita sendiri menyaksikan capain retribusi parkir itu luar biasa. Wawancara kita dengan petugas parkir itu satu hari satu lokasi menghasilkan Rp 1 juta hingga Rp 2 juta dalam sehari,” ujarnya

“Ada potensi-potensi yang tidak tergali secara maksimal, kita tidak tahu apakah dari segi SDM nya apakah tekhnologinya, atau dari sistem yang mereka tidak bis a mengelola itu,”

Bahkan kata dia, jika hanya mengambil rata-rata Rp 250 ribu satu lokasi parkir dikalikan 110 lokasi bisa mencapai Rp 10 miliar. Jumlah petugas parkir yang dikelola Disub 185 orang.

“Gak usah muluk-muluk, kita ambil Rp 250 ribu saja satu hari kali berapa juru parkir. Hitung-hitungannya bisa mencapai Rp 10 miliar. Tapi capaiannya, tidak berbanding lurus, tidak sesuai,” ujarnya.

Karena itu lanjutnya, lebih baik parkir diserahkan ke pihak ketiga sehingga lebih jelas pendapatannya. “Kalau begini main kucing-kucingan, karena gak akan tercapai targetnya,” ujkarnya

“Karena itu kami sarankan, ketika tidak tercapai, dari pada buang-buang energy kenapa tidak di pihak ketigakan saja. kalau memang kalau tidak bisa mengontrol pihakketigakan saja,”

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version