DPU Balikpapan Tingkatkan Kapasitas Drainase, Puluhan Titik Rawan Banjir Ditangani

Kepala DPU Kota Balikpapan Rita

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) terus mengintensifkan pengendalian banjir dengan meningkatkan kapasitas dan fungsi jaringan drainase di berbagai wilayah rawan. 

Hingga 2025, penanganan dilakukan secara bertahap mulai dari saluran primer, sekunder, hingga tersier.

Kepala DPU Kota Balikpapan Rita mengatakan, pengendalian banjir difokuskan pada kawasan dengan tingkat genangan tinggi saat hujan deras. Berdasarkan pemetaan DPU, terdapat lebih dari 30 titik rawan genangan yang menjadi prioritas penanganan.

“Penanganan banjir kami lakukan dari hulu sampai hilir. Fokus utama adalah peningkatan kapasitas saluran agar mampu menampung debit air yang meningkat akibat curah hujan tinggi dan perubahan tata guna lahan,” ujar Rita, Rabu (24/12/2025).

Ia menjelaskan, pada 2024–2025 DPU telah dan sedang melakukan peningkatan kapasitas saluran sekunder Balikpapan Baru sepanjang ±1,8 kilometer serta saluran sekunder kawasan Inhutani sepanjang sekitar 1,2 kilometer. 

Pekerjaan tersebut mencakup pelebaran saluran, peninggian dinding, serta pengerukan sedimentasi.

Selain itu, DPU juga melakukan normalisasi saluran sekunder Balikpapan Baru untuk mengembalikan fungsi drainase yang mengalami pendangkalan. Normalisasi dilakukan dengan pengerukan sedimen hingga kedalaman optimal agar saluran mampu menampung debit air secara maksimal.

Di sektor drainase primer, saluran primer Klandasan Kecil menjadi salah satu prioritas utama. Rita menyebut, peningkatan kapasitas dilakukan pada saluran sepanjang sekitar 900 meter, yang selama ini menjadi titik limpasan air dari kawasan padat permukiman.

“Saluran primer ini sangat vital karena menerima aliran dari saluran sekunder dan tersier. Setelah ditingkatkan, kapasitas tampungnya meningkat signifikan dan aliran air menjadi lebih lancar,” jelasnya.

Tak hanya itu, DPU juga melanjutkan peningkatan saluran tersier dan tersier lanjutan di beberapa lokasi, termasuk kawasan depan Satria dan Leko Sudim. Total panjang saluran tersier yang ditangani mencapai lebih dari 2 kilometer.

Secara keseluruhan, sepanjang 2025 DPU Balikpapan menargetkan penanganan drainase mencapai sekitar 6–7 kilometer saluran di berbagai wilayah kota. Program ini didukung alokasi anggaran infrastruktur pengendalian banjir yang difokuskan pada peningkatan kapasitas saluran dan pemeliharaan rutin.

Rita menegaskan, keberhasilan pengendalian banjir tidak hanya bergantung pada pembangunan fisik, tetapi juga dukungan masyarakat dalam menjaga fungsi drainase.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah ke saluran air. Saluran yang sudah diperbesar tidak akan berfungsi optimal jika tersumbat,” tegasnya.

Dengan upaya tersebut, DPU berharap risiko banjir dan genangan di Balikpapan dapat terus ditekan, terutama saat intensitas hujan tinggi, sehingga aktivitas dan keselamatan warga tetap terjaga.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses