BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Dua anak di Kabupaten Bantul Yogyakarta, meninggal dunia karena gagal ginjal akut. Kedua anak tersebut berusia dibawah satu tahun.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Agus Budi Raharjo mengatakan, dua anak yang meninggal itu berusia 7 bula dan 11 bulan berasal dari Kapanewon Sedayu dan Kapanewon Piyungan.

“Hari ini kita langsung analisis terkait riwayat anak tersebut sehingga bisa memberikan kesimpulan,” kata Agus,dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.com

Agus menyebutkan, gejala utama gagal ginjal akut yang marak terjadi pada anak usia balita ditandai dengan penurunan jumlah buang air kecil dan atau tidak bisa buang air kecil sama sekali.

Karenanya dia menghimbau kepada orang tua untuk intens memantau anaknya, apabila ditemukan gejala tersebut untuk segera memeriksakan ke fasilitas kesehatan.

“Kalau ada penurunan buang kecil atau tidak bisa sama sekali segera diperiksakan ke faskes,” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menerima banyak laporan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Acute Kidney Injury (AKI) khususnya dibawah usia 5 tahun

 Jumlah kasus yang dilaporkan hingga 18 Oktober 2022 sebanyak 206 dari 20 provinsi dengan angka kematian sebanyak 99 anak, dimana angka kematian pasien yang dirawat di RSCM mencapai 65%.

“Dari hasil pemeriksaan, tidak ada bukti hubungan kejadian AKI dengan Vaksin COVID-19 maupun infeksi COVID-19. Karena gangguan AKI pada umumnya menyerang anak usia kurang dari 6 tahun, sementara program vaksinasi belum menyasar anak usia 1-5 tahun,” kata juru bicara Kemenkes dr Syahril.
 
Kemenkes bersama BPOM, Ahli Epidemiologi, IDAI, Farmakolog dan Puslabfor Polri melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab pasti dan faktor risiko yang menyebabkan gangguan ginjal akut.
 
Dalam pemeriksaan yang dilakukan terhadap sisa sampel obat yang dikonsumsi oleh pasien, sementara ditemukan jejak senyawa yang berpotensi mengakibatkan AKI. Saat ini Kemenkes dan BPOM masih terus menelusuri dan meneliti secara komprehensif termasuk kemungkinan faktor risiko lainnya

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version