BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Hingga 23 Mei 2022 kumulatif dugaan hepatitis akut di Indonesia sebanyak  35 kasus. 19 kasus di antaranya discarded, dan ada 16 kasus probable dan pending classification.

Sebanyak 16 kasus ini tersebar di 10 provinsi yakni Jakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Barat, Banten, DI Yogyakarta , dan Sulawesi Selatan.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes)  dr. Mohammad Syahril, , MPH mengungkapkan 6 dugaan penyabab kasus hepatitis akut.

Hal itu berdasarkan data UK Health Security Agency, 19 Mei 2022 antara lain adenovirus biasa, adenovirus varian baru, sindrom post-infeksi SARS-CoV-2,  paparan obat, lingkungan, atau toksin, patogen baru, kemudian varian baru SARS-CoV-2.

“Ini hipotesis-hipotesis, atau kemungkinan-kemungkinan, atau dugaan-dugaan sebagai penyebab hepatitis akut,” kata dr. Syahril.

Hipotesis tersebut terjadi di Inggris terutama dan Amerika. Terkait kondisi di Indonesia, ia mengatakan tinggal menunggu informasi terbaru hasil penelitian dugaan penyabab hepatitis akut tersebut.

“Nanti kita ikuti saja karena ini baru hipotesis, kita akan mengarah ke 6 hipotesis itu yang menjadi dugaan kuat oleh para ahli atau para ilmuwan,” ucapnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version