BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Ekspor cangkang sawit asal Kalimantan Timur (Kaltim) kembali dilakukan, setelah sempat terhenti semenjak adanya pembatasan moda transportasi di masa pandemi Covid-19.

Sebanyak 17,6 ribu ton dengan nilai ekonomi Rp 30 miliar, komoditas yang merupakan produk samping kelapa sawit asal Kaltim ini siap dilayarkan ke negara tujuan, Jepang.

“Produk asal sub sektor perkebunan ini kami pastikan telah memenuhi persyaratan teknis negara tujuan,” kata Abdul Rahman, Kepala Karantina Pertanian Balikpapan saat menyerahkan sertifikat kesehatan karantina atau phyosanitary certificate (PC) kepada eksportir, PT EBL, baru-baru ini.

Menurut Rahman, cangkang sawit merupakan salah satu produk unggulan asal Kaltim.  Untuk memastikan komoditas tersebut bebas dari hama, pihaknya memberi perlakuan berupa fumigasi.

Komoditas Unggulan Lain

Selain dalam bentuk cangkang, produk turunan sawit lain yang menjadi unggulan ekspor lainnya adalah benih, RBD Palm Streain, RBD Palm Olein dan bungkil sawit. Jumlah produksi tetap tinggi, namun terkendala pembatasan moda transportasi. “Semoga dengan relaksasi kebijakan lock-down menuju tatanan normal baru  di masa wabah Covid-19 ini dapat kembali bergairah,” ujar Rahman.

Komoditas yang juga laris di pasar ekspor lainnya adalah jamur, jenitri, daun kelor dan rempah dalam bentuk bubuk.

Patuhi Protokol Kesehatan

Ditempat terpisah, Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian menyebutkan bahwa pihaknya telah bersiap untuk meningkatkan pelayanan perkarantinaan sejalan dengan kebijakan tatanan normal baru di masa pandemi.

Penerapan biosekuriti pada ruang layanan, penggunaan alat pelindung diri atau APD yang sesuai standar bagi petugas dan pemanfaatan digitalisasi layanan juga ditingkatkan.

“Layanan perkarantinaan tidak boleh berhenti juga tidak boleh lalai. Laksanakan dengan sukarela, penuh displin dan utamakan keselamatan baik petugas, pelaku usaha agribisnis dan masyarakat sekitar,” tutup Jamil.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version