Eni Italia Investasi Rp150 Triliun di Kaltim, Bahlil Janji Participating Interest untuk Daerah

Bahlil Lahadalia (Foto: Humas Setkab/Rahmat)
Bahlil Lahadalia (Foto: Humas Setkab/Rahmat)

SAMARINDA, Inibalikpapan.com – Kaltim bersiap menyambut investasi jumbo dari raksasa energi asal Italia, Eni, senilai USD 10 miliar atau sekitar Rp150 triliun.

Proyek ini akan difokuskan pada pengembangan dan produksi gas alam di Blok Merakes dan Jangkrik, perairan lepas pantai Selat Makassar, Kaltim.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memastikan bahwa proyek strategis ini akan mulai berproduksi pada tahun 2027, dan membawa dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, serapan tenaga kerja, serta potensi penerimaan Dana Bagi Hasil (DBH) bagi Kaltim.

Participating Interest untuk Kaltim, Bukan Jakarta

Menteri Bahlil menegaskan komitmen pemerintah agar participating interest (PI) dari blok migas tersebut tidak lagi dikelola sepenuhnya oleh pusat (Jakarta), melainkan juga dialokasikan untuk Pemda Kaltim.

“Participating interest-nya akan kita minta Eni serahkan sebagian ke Pemda Kaltim. Supaya daerah bisa jadi tuan di rumah sendiri,” ujar Bahlil.

Kaltim Punya Peran Kunci di Peta Energi Nasional

Bahlil menyebut Kaltim sebagai kawasan strategis dalam agenda hilirisasi dan ketahanan energi nasional. Ia juga mengingatkan bahwa ketegangan global telah memicu instabilitas ekonomi, dari konflik geopolitik hingga perang tarif, termasuk yang sempat dilakukan Amerika Serikat terhadap produk Indonesia.

“Diplomasi Presiden Prabowo sudah berhasil menurunkan tarif AS dari 32 persen menjadi 19 persen. Tapi tetap, daerah harus aktif mendukung,” tegas Bahlil.

Proyek Etanol dan IUP untuk Koperasi Daerah

Dalam kesempatan yang sama, Bahlil mengungkap rencana pembangunan pabrik etanol di Kalimantan Timur yang akan dimulai sekitar tahun 2028–2029 sebagai bagian dari transformasi energi berbasis sumber daya lokal.

Ia juga menyoroti perlunya revisi regulasi Izin Usaha Pertambangan (IUP), agar koperasi daerah dan pelaku lokal mendapat prioritas.

“Jangan semua IUP dikuasai Jakarta. Koperasi daerah harus diberi ruang lebih luas,” tandasnya.

Kaltim Tak Boleh Hanya Jadi Penonton

Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud (Harum) menyambut positif kabar investasi besar dari Eni, komitmen PI untuk daerah, pembangunan pabrik etanol, serta dorongan terhadap koperasi lokal.

“Ini kabar baik sekaligus peluang besar bagi Kalimantan Timur,” ujar Harum.

Ia menegaskan bahwa Pemprov Kaltim kini memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia melalui program Gratispol dan Jospol. Harum berharap dunia pendidikan di Kaltim mampu mencetak tenaga kerja terampil yang sesuai dengan kebutuhan industri migas dan pertambangan, termasuk untuk proyek lepas pantai.

“Anak-anak Kaltim harus jadi tuan di negeri sendiri, bukan sekadar penonton,” tegas Gubernur Harum. / Pemprov Kaltim

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses