BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Tim Verifikasi Lapangan melakukan kunjungan dalam rangka evaluasi Kota Layak Anak (KLA) oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia ke TPA K Daycare Harapan, Kota Balikpapan pada Rabu (14/6/2023).

Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan dan Lingkungan Kementerian  PPA, Rohika Kurniadi Sari mengatakan, kunjungan lapangan ini untuk memastikan bahwa Kota Balikpapan menuju Kota Layak Anak dengan melihat di lapangan beberapa layanan-layanan yang diberikan untuk anak apakah benar memenuhi jaminan-jaminan hak dan perlindungannya dibeberapa titik, salah satunya daycare.

“Day care inikan sebagai lembaga pengasuhan sementara ketika orang tua mengalami hal yang tidak bisa dilakukan bersama anak, seperti kerja dan dititipkan sementara di daycare ini,” ujar Rohika Kurniadi Sari saat diwawancarai Inibaliipapan.com, Rabu (14/6/2023).

Setelah melakukan kunjungan ke Dayvare Harapan, Rohika berharap semua unsur tenaga pengasuhnya dan pendukungnya paham konvensi hak anak, paham menjadi pengasuh pengganti orang tua, karena anak sampai 8 jam betada di daycare.

“Ini jadi praktek baik yang akan dilakukan kedepan dengan proses standar daycare ramah anak berbasis pengasuhan dan ini juga sudah terakreditasi BAN Pendidikan dan PAUD,” akunya.

“Sehingga bisa menjadi Taman Asuh Ceria (Tara) menjadi bagian indikator dalam KLA,” tambahnya.

Memang ada beberapa hal yang juga harus dipenuhi dalam pengelolaan Daycare diantaranya SDM harus paham konvensi anak, SDM paham pengasuhan, sehingha diharapkan ketika anak dan tumbuh kembang tidak terpenuhi haknya di keluarga juga mampu mengisi kekosongannya, makanya pengasuhnya kita berikan keterampilan menjad orang tua sementara.

“Karena menemani anak selama 8 jam ini cukup lama, dan ada sisi perubahan sejak dini, sehingga sisi tumbuh kembang anak ini perlu dijaga sehingga bisa menjadi anak yang berkualitas,” tambahnya.

“Di dalam data pihaknya ada beberapa sudah paham konvensi anak, dan memastikan orang tua di Balikpapan mengetahui fungsi pengasuhan yang layak anak,” pungkasnya.

Meskipun Daycare ini baru diinisiasi Koperasi Korpri Balikpapan oleh, tapi ini menjadi praktek baik juga yang akan dilakukan kedepan dengan proses Daycare ramah anak berbasis pengasuhan. 

“Ini penting. Kami bisa melakukan pendampingan lagi supaya benar-benar standart, kalau sudah standart kami sebutnya Daycare ini sebagai taman asuh ceria. Ini menjadi salah satu indikator dalam KLA juga, sehingga kami kunjungi,” jelasnya.

Ada beberapa hal yang menjadi verifikasi KLA diantaranya pusat informasi sahabat anak, keterlibatan Kelurahan sebagai pusat kreativitas anak, sekolah ramah anak, madrasah ramah anak, rumah ibadah ramah anak termasuk layanan ketika ada korban kekerasan anak. 

 
“Kita melihat titik itu. Kita pastikan di lapangan,” imbuhnya.
 
Ketua Koperasi KORPRI Balikpapan, Sri Wahjuningsih menyampaikan masukan yang diterima dari kunjungan tim verifikasi ini akan ditindaklanjuti. 
 
“Saya sudah catat semua masukan dan kami akan kerja sama dengan DP3AKB misalnya penguatan konvensi hak anak, E Learning,” ungkapnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version