Event ‘Berlari di Hutan’ Kebun Raya Balikpapan Diikuti Pelari Lintas Usia, Ada yang Umur 6 Tahun
BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-20 Kebun Raya Balikpapan (KRB) dimeriahkan dengan kegiatan “Berlari di Hutan” yang digelar pada Minggu (7/12).
Event lari lintas alam ini menarik perhatian peserta dari berbagai daerah di Kalimantan Timur. Ini termasuk Anto, peserta asal Samarinda yang datang bersama keluarga dan mengajak putra semata wayangnya yang masih berusia enam tahun untuk ikut berlari.
Anto mengaku sengaja melibatkan anaknya sejak dini agar terbiasa dengan pola hidup sehat serta mencintai aktivitas olahraga, khususnya lari di alam terbuka. Sang anak saat ini duduk di kelas 1 Sekolah Dasar di Islamic Center Samarinda dan telah rutin mengikuti latihan bersama keluarga.
“Anak kami memang sudah terbiasa. Latihan biasanya rutin, Rabu, Jumat, dan Sabtu. Lokasinya berpindah-pindah, kadang di Gunung Steling, kadang di lokasi lain di Samarinda karena ikut komunitas,” kata Anto.
Menurutnya, kegiatan lari di kawasan hijau seperti Kebun Raya Balikpapan memberikan pengalaman yang berbeda dibandingkan lari di jalan raya. Selain melatih fisik, peserta juga diajak menyatu dengan alam serta menikmati keindahan lingkungan yang masih asri.
“Kalau keluar kota belum pernah, masih seputaran Kalimantan Timur saja. Tapi justru itu yang kita banggakan, alam kita luar biasa dan perlu terus diperkenalkan,” ujarnya.
Anto yang berusia 64 tahun ini juga mengungkapkan bahwa dirinya baru menekuni olahraga lari sekitar satu tahun terakhir. Sebelumnya, ia lebih banyak beraktivitas di olahraga sepak bola. Meski tergolong baru, manfaat yang dirasakannya cukup besar, baik untuk kesehatan fisik maupun mental.
“Ternyata lari itu bukan cuma soal kecepatan, tapi konsistensi dan kebersamaan. Apalagi dilakukan bersama keluarga,” tambahnya.
Perlu Rutin
Ia menilai kegiatan lari lintas alam seperti “Berlari di Hutan” perlu digelar secara rutin agar gaungnya terus terjaga dan semakin banyak masyarakat yang terlibat aktif dalam gaya hidup sehat.
“Jangan menunggu setahun penuh tanpa kegiatan. Kalau bisa satu atau dua kali setahun. Bahkan lebih bagus kalau bisa berskala nasional, supaya Kalimantan Timur makin dikenal,” ungkapnya.
Untuk anak-anak yang mengikuti lari jarak menengah, Anto pun berbagi tips sederhana. Menurutnya, persiapan mental jauh lebih penting dibandingkan perlengkapan yang digunakan.
“Bangun subuh, mandi pagi, makan ringan seperti kurma, lalu tanamkan semangat. Kalau dari awal sudah yakin, meski banyak jalan, 7 kilometer tetap bisa diselesaikan,” katanya.
Ia berharap kegiatan “Berlari di Hutan” yang digelar dalam rangka HUT ke-20 Kebun Raya Balikpapan ini dapat terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya, sebagai ruang sehat, rekreasi, sekaligus ajang menumbuhkan kecintaan pada alam dan kebersamaan keluarga.***
BACA JUGA
