Event Budaya Jadi Pemicu Ekonomi Kreatif, 14 UMKM Kampung Blora Kantongi Sertifikat Halal
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pasar Rakyat Kampung Blora yang digelar di RT 35, 36, 37, dan 38 Kelurahan Karang Rejo kembali membuktikan bahwa kegiatan berbasis budaya mampu menjadi pemicu tumbuhnya ekonomi kreatif di tingkat kelurahan, Sabtu (8/11/2025).
Melalui kolaborasi warga, pelaku UMKM, dan pemerintah, kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang ekspresi seni, tetapi juga membuka peluang peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Gelaran yang kedua kalinya ini menampilkan rangkaian bazar UMKM, pentas seni, hingga pertunjukan berbagai tarian tradisional yang merepresentasikan kekayaan budaya Nusantara. Konsep yang diusung sejalan dengan identitas “Kampung Tematik Blora”, yaitu menghadirkan nuansa budaya dalam setiap aktivitas lingkungan sebagai daya tarik wisata.
Ketua Forum UMKM Balikpapan Tengah, Dyah Retnani, mengatakan Pasar Rakyat Kampung Blora pertama kali dilaksanakan pada Agustus lalu dalam rangka menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Melihat keberhasilan dan antusiasme masyarakat, kegiatan ini kemudian kembali digelar sebagai wadah berkelanjutan untuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan.
“Pada pelaksanaan perdana, terdapat 14 pelaku UMKM yang belum memiliki legalitas usaha. Forum UMKM Kecamatan Balikpapan Tengah kemudian menginisiasi pendampingan agar mereka memiliki izin usaha dan sertifikat halal. Alhamdulillah, dalam waktu satu bulan seluruhnya berhasil memiliki dokumen dan kini lebih percaya diri menjalankan usahanya,” jelas Dyah.
Pada gelaran kedua ini, sebanyak 24 UMKM dari warga sekitar ambil bagian. Produk yang ditawarkan beragam, mulai kuliner tradisional khas Jawa dan Banjar, jajanan Nusantara, minuman kekinian, hingga produk olahan rumahan. Kehadiran sertifikat halal menjadi nilai tambah karena meningkatkan kepercayaan konsumen sekaligus membuka peluang pemasaran yang lebih luas.
Dyah menilai, dukungan berbagai pihak—termasuk kelurahan, kecamatan, dan pelaku komunitas—memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan ekonomi warga. Pihaknya berharap kegiatan serupa dapat digelar secara rutin sehingga Kampung Blora tidak hanya dikenal sebagai kampung tematik, tetapi juga sebagai destinasi budaya dan ekonomi kreatif di Balikpapan.
Ia menegaskan, keberadaan Pasar Rakyat menjadi bukti bahwa konsep kampung tematik tidak berhenti pada penataan lingkungan semata, namun dapat menjadi ruang pemberdayaan dan peningkatan kapasitas masyarakat.
“Transformasi Kampung Blora menuju Kampung Tematik bukan lagi sekadar wacana. Ini adalah gerakan bersama untuk membangun kemandirian ekonomi warga,” ujarnya.***
BACA JUGA
