Festival Cenil 2025: Warna-Warni Tradisi dan Kuliner Khas Warnai HUT ke-42 Desa Kota Bangun III Kukar
TENGGARONG, Inibalikpapan.com – Festival Cenil 2025 kembali digelar meriah di Desa Kota Bangun III, Kecamatan Kota Bangun Darat, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Rabu (30/04/2025).
Acara ini sekaligus menjadi puncak perayaan Hari Ulang Tahun ke-42 Desa Kota Bangun III, dengan berbagai kegiatan budaya, kuliner tradisional, pentas seni, bazar UMKM, hingga bazar buku bacaan yang penuh inspirasi.
Festival tahunan ini tak hanya menghadirkan nostalgia lewat cenil—kuliner khas bertekstur kenyal dan berwarna-warni—tetapi juga menjadi simbol kearifan lokal dan semangat kebersamaan masyarakat desa.
Bupati Kukar: Festival Cenil Simbol Kolaborasi dan Harmoni
Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah, dalam sambutan yang dibacakan oleh Plt. Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Thaufiq Zulfian Noor, menegaskan bahwa Festival Cenil memiliki peran strategis dalam mempromosikan budaya, pariwisata, serta potensi unggulan desa.
“Festival ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga wadah promosi potensi desa secara luas. Masyarakat bisa menikmati kuliner khas, atraksi budaya, dan produk UMKM yang semakin inovatif,” ujar Thaufiq.
BACA JUGA :
Bupati juga mengapresiasi konsistensi Pemerintah Desa Kota Bangun III yang sejak tahun 2018 rutin menyelenggarakan Festival Cenil. Keberlanjutan dan inovasi yang terus dilakukan dinilai sebagai bentuk nyata dari semangat masyarakat dalam melestarikan budaya sekaligus mendorong ekonomi lokal.
“Festival ini mencerminkan semangat kolaborasi dan kreativitas yang luar biasa dari masyarakat. Cenil, dengan beragam warnanya, menjadi simbol harmoni dan toleransi yang hidup dalam masyarakat desa,” tambahnya.
Semangat 42 Tahun: Maju Bersama Desa, Tumbuh Bersama Budaya
Tahun ini, Festival Cenil mengusung konsep “Harmoni dalam Keberagaman”, selaras dengan makna filosofis dari makanan cenil yang berwarna-warni. Acara ini juga menjadi momentum penting untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dan pelaku UMKM dalam menggerakkan roda ekonomi lokal.
“Festival ini lahir dari solidaritas, gotong royong, dan sinergi warga. Kami yakin Desa Kota Bangun III akan terus tumbuh menjadi desa yang mandiri, inovatif, dan mampu bersaing dengan desa lain di Kukar,” pungkas Thaufiq.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara pun memberikan apresiasi tinggi atas antusiasme warga dan berharap di usia ke-42 ini, Desa Kota Bangun III makin maju, sejahtera, dan menjadi contoh desa yang mengedepankan nilai budaya serta pemberdayaan masyarakat.
BACA JUGA

