Film ‘Agak Laen: Menyala Pantiku’ Pecah Rekor, Capai 5 Juta Penonton Kurang dari Dua Pekan

Agak Laen: Menyala Pantiku! membawa kembali kuartet komika — Boris Bokir, Bene Dion, Oki Rengga, dan Indra Jegel — dalam petualangan baru. (Foto: IMDb)

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Film Agak Laen: Menyala Pantiku! mencatat tonggak baru dalam perfilman Indonesia setelah menembus 5 juta penonton hanya dalam 11 hari penayangan. Film yang mulai tayang pada 27 November 2025 ini mengumumkan capaian tersebut melalui unggahan resmi akun Instagram rumah produksi Imajinari pada Minggu, 7 Desember 2025.

Pencapaian tersebut langsung menempatkan Agak Laen: Menyala Pantiku! sebagai film Indonesia dengan perolehan 5 juta penonton tercepat sepanjang masa. Melansir Suara, jaringan inibalikpapan.com, rekor sebelumnya di tangan Pengabdi Setan 2: Communion yang memerlukan waktu 12 hari untuk mencapai angka serupa. Film populer lain seperti Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 dan KKN di Desa Penari juga sempat mendominasi bioskop nasional, namun membutuhkan rentang waktu lebih lama, yakni sekitar 14 hingga 15 hari.

Ketimbang film pertamanya yang rilis pada 2024 dan baru mencapai 5 juta penonton setelah 15 hari tayang, sekuel ini menunjukkan lonjakan performa yang signifikan. Antusiasme publik yang tinggi, tambah lagi dengan kekuatan basis penggemar yang sudah terbentuk, memperlihatkan momentum kuat yang terus menanjak untuk franchise Agak Laen.

Dengan rata-rata penonton harian yang menembus angka lebih dari 700 ribu, film ini mulai digadang-gadang berpeluang menyalip daftar film terlaris nasional. Jika tren penonton stabil, Agak Laen: Menyala Pantiku! berpotensi mencatat sejarah baru sebagai salah satu film paling laris sepanjang masa di Indonesia.

Sinopsis Singkat Agak Laen: Menyala Pantiku!

Agak Laen: Menyala Pantiku! membawa kembali kuartet komika — Boris Bokir, Bene Dion, Oki Rengga, dan Indra Jegel — dalam petualangan baru yang sama sekali tidak berkaitan langsung dengan film pertama. Film ini bukan sekuel maupun prekuel, melainkan cerita berdiri sendiri dengan karakter dan premis baru.

Dalam film ini, keempat detektif gagal itu mendapat “kesempatan terakhir”: mereka ditugaskan untuk menyamar ke sebuah panti jompo. Misi mereka adalah memburu pelaku pembunuhan anak wali kota yang kabarnya bersembunyi di sana. Bene dan Jegel menyamar sebagai perawat, sementara Boris dan Oki mengambil penyamaran yang lebih tak terduga.

Namun penyamaran mereka jauh dari mulus. Persoalan hidup masing-masing — dari masalah keluarga, utang, hingga tanggung jawab moral — ikut membayangi. Ditambah situasi di panti jompo yang penuh rahasia dan ketidakpastian, misi sederhana berubah menjadi rangkaian kekacauan, tawa, dan ketegangan.

Film ini menjanjikan kombinasi komedi, aksi, dan drama personal: teka-teki kriminal, interaksi dengan para lansia penuh karakter, konflik emosional, serta humor kasar ala “Agak Laen” yang menjadi ciri khas mereka.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses