Film ‘Angkara Murka’ Siap Suguhkan Horor Berlatar Pertambangan Pasir, Sukatani Jadi Pengisi Soundtrack

Film Angkara Murka siap meramaikan bioskop Indonesia mulai 22 Mei 2025. Film bergenre misteri-thriller ini memadukan unsur mistis dan kritik sosial yang kuat, berlatar penambangan pasir ilegal di lereng Gunung Merapi. (Foto: IMDB)

JAKARTA, inibalikpapan.com – Film Angkara Murka siap meramaikan bioskop Indonesia mulai 22 Mei 2025. Film bergenre misteri-thriller ini memadukan unsur mistis dan kritik sosial yang kuat, berlatar penambangan pasir ilegal di lereng Gunung Merapi.

Forka Films memproduksi Angkara Murka sebagai film horor pertamanya, setelah sebelumnya sukses lewat karya-karya seperti Siti, Turah, Kucumbu Tubuh Indahku, hingga Gadis Kretek.

Eden Junjung menyutradarai film ini sebagai debut film panjangnya. Ia sebelumnya dikenal lewat film pendek Bura, yang masuk nominasi Film Pendek Terbaik di Festival Film Indonesia.

Melansir Suara, jaringan inibalikpapan.com, film ini mengisahkan Ambar (Raihaanun), seorang ibu yang bekerja sebagai buruh tambang pasir demi mencari suaminya, Jarot (Aksara Dena), yang hilang secara misterius. Ambar harus berhadapan dengan sistem tambang yang korup dan kekuatan mistis yang mengancam nyawanya.

Cerita semakin mencekam saat Ambar menyadari tambang tempatnya bekerja tak hanya merusak lingkungan, tetapi juga menyimpan praktik tumbal demi kekayaan. Raden Broto, seorang pejabat setempat, digambarkan sebagai tokoh yang tega mengorbankan nyawa demi keuntungan pribadi.

Angkara Murka sempat tayang perdana di Far East Film Festival (FEFF) di Udine, Italia, pada 30 April 2025, dengan judul internasional Mad of Madness. Film ini juga berkompetisi dalam kategori Best Debut Feature White Mulberry Award.

Selain Raihaanun dan Aksara Dena, film ini melibatkan band Sukatani sebagai pengisi lagu latar. Lagu Tumbal Proyek yang mereka nyanyikan, secara kebetulan memiliki kemiripan dengan alur cerita film.

Raihaanun mengaku perannya sebagai Ambar menjadi pengalaman spiritual tersendiri. Ia masih kerap menangis setelah proses syuting karena emosi yang mendalam dari adegan-adegan berat yang dilakoninya.

Dengan konflik sosial, atmosfer mistis, dan pesan kuat soal eksploitasi manusia dan alam, Angkara Murka siap menjadi tontonan yang menggugah sekaligus menegangkan di layar lebar.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses