Film ‘Jumbo’ Tembus 10 Juta Penonton, Diprediksi Lewati Capaian ‘KKN di Desa Penari’

Film Jumbo tembus 10 juta penonton. (Foto: Instagram Jumbo)

JAKARTA, inibalikpapan.com – Film animasi Jumbo resmi menembus angka 10 juta penonton dalam waktu kurang dari dua bulan sejak penayangannya. Capaian ini menjadikannya sebagai film Indonesia kedua yang berhasil melampaui angka tersebut. Sekaligus film animasi pertama dalam sejarah perfilman nasional yang menorehkan prestasi serupa.

Kabar tersebut diumumkan oleh akun X @cinepoint, platform yang rutin memberikan pembaruan box office film-film lokal.

“Film Indonesia ke-2 yang pernah mencapai 10 juta penonton yang merupakan film animasi,” tulis akun tersebut, melansir Suara, jaringan inibalikpapan.com.

“JUMBO telah melakukan apa yang dulunya terasa mustahil: membuat sejarah dengan sepenuh hati,” lanjut unggahan itu.

Dengan raihan ini, Jumbo selangkah lagi bisa menyamai atau bahkan melampaui rekor film KKN di Desa Penari, yang saat ini berada di posisi pertama sebagai film terlaris sepanjang masa. Berdasarkan data terakhir yang Cinepoint rilis, KKN di Desa Penari meraup total 10.061.033 penonton sejak tayang pada 30 April 2022.

Film horor garapan sutradara Awi Suryadi itu bermula dari thread populer karya akun X @SimpleM81378523 yang viral pada 2019, kemudian menjadi buku dan film karena tingginya minat publik terhadap kisah tersebut.

Di tengah dominasi tren film horor dalam industri perfilman nasional, keberhasilan Jumbo sebagai film animasi menandai pencapaian yang luar biasa. Ini membuktikan bahwa animasi lokal juga memiliki daya saing dan mampu merebut perhatian serta hati jutaan penonton Indonesia.

Lewat tangan sutradara Ryan Adriandhy, Jumbo rilis bertepatan dengan momen Lebaran 2025. Meski bersaing dengan sejumlah film nasional lainnya seperti Norma: Antara Mertua dan Menantu, Pabrik Gula, Komang, dan Qodrat 2, Jumbo mampu bertahan lama di jaringan bioskop dan konsisten menarik penonton dari berbagai kalangan.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses