Gempur Stunting, Upaya Balikpapan Menuju Generasi Emas 2045
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Pemerintah Kota Balikpapan menunjukkan komitmen kuat dalam menurunkan angka stunting yang saat ini masih berada di angka 21,6 persen. Melalui program strategis bertajuk Gempur Stunting atau Gerakan Bersama Posyandu Berantas Stunting, Pemkot mengajak seluruh elemen masyarakat bahu-membahu menciptakan generasi sehat dan unggul demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Peluncuran program ini dihadiri berbagai pihak, mulai dari tenaga kesehatan, kader posyandu, hingga perwakilan pemerintahan. Ketua TP PKK Kota Balikpapan, Hj. Nurlena Rahmad Mas’ud, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran bersama dalam upaya pencegahan stunting.
“Program ini bukan hanya tugas para ibu, tapi tanggung jawab kita semua. Mari kita sehat bersama demi masa depan anak-anak Balikpapan,” ujarnya.
Menurutnya, stunting bukan sekadar persoalan keterlambatan pertumbuhan fisik, namun berdampak jangka panjang pada perkembangan kognitif, kesehatan, dan produktivitas anak.

Peluncuran Program Gempur Stunting, di Halaman Gedung Parkir Balikpapan, Minggu (25/5)
“Anak stunting berisiko mengalami hambatan dalam belajar dan produktivitas. Mencegah stunting adalah investasi SDM Balikpapan di masa depan,” tegas Nurlena.
Program ini mengedepankan edukasi pola asuh, pemantauan gizi balita, serta pemberian suplemen penambah darah bagi remaja putri tingkat SD dan SMP. Progam ini dilakukan untuk memastikan para calon ibu masa depan memiliki kondisi kesehatan yang optimal.
“Banyak anak perempuan kita kadar hemoglobinnya hanya 10, padahal standar normal adalah 12. Ini sangat penting, agar mereka kelak tidak melahirkan dalam kondisi kekurangan zat besi,” jelasnya.

Edukasi Orang Tua
Dukungan penuh juga diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota Balikpapan dan kader posyandu yang terjun langsung ke lapangan. Mereka melakukan pendampingan konsumsi tablet tambah darah dan memberikan edukasi kepada orang tua terkait pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak.
Salah satu program unggulan dari Gempur Stunting adalah Gerakan 100% Balita Ditimbang serta penunjukan ketua RT sebagai orang tua asuh balita. Langkah ini bertujuan untuk memastikan semua anak mendapat perhatian dan pemantauan pertumbuhan secara rutin dan menyeluruh.
“Kami ingin tidak ada anak yang luput dari perhatian. Ketua RT akan dilibatkan sebagai orang tua asuh untuk mendampingi tumbuh kembang anak-anak di wilayahnya,” kata Hj. Nurlena.
Ia pun mengajak seluruh pihak untuk bersatu dalam melawan stunting. “Kolaborasi adalah kunci. Pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat harus bekerja bersama. Mari kita wujudkan generasi Balikpapan yang sehat, cerdas, dan unggul,” tuturnya.
Sementara itu, Anggi Trisdah salah satu ibu hamil yang ikut menjalani pemeriksaan mengaku, kegiatan ini sangat baik apalagi yang dilaksanakan di area terbuka. Sehingga tidak perlu antre terlalu lama dan bisa langsung jalan-jalan.
“Tadi yang diperiksa seputar kehamilan, mulai dari masa kandungan yang sudah 37 minggu, tensi darah, sampai kondisi kandungan,” tutupnya.***
Editor : Ramadani
BACA JUGA
