Generasi Muda Harus Siap dengan Program Berorientasi Masa Depan

Deklarasi Balikpapan menuju Kota Layak Anak. (Foto: Syamsul/Inibalikpapan.com)

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Pemerintah Kota Balikpapan menekankan pentingnya program yang terarah dan berkelanjutan dalam membentuk generasi muda yang sehat, cerdas, dan siap memimpin masa depan. 

Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, dalam kegiatan Gugus Tugas Kota Layak Anak yang digelar, Jumat (23/5/2025).

“Kita sepakat bahwa anak-anak dan generasi muda ini adalah pemimpin masa depan. Maka program yang dijalankan harus punya arah dan tujuan yang jelas, tidak hanya bersifat seremonial,” tegas Bagus.

Ia menyampaikan kekhawatirannya terhadap berbagai perilaku menyimpang dan gaya hidup tidak sehat di kalangan generasi muda yang dapat berdampak buruk bagi masa depan bangsa.

“Kalau perilaku dan kebiasaan hidup mereka tidak sesuai harapan, maka kita khawatir akan muncul hal-hal negatif yang menghambat kemajuan,” tambahnya.

Bagus Susetyo, turut mengungkapkan keprihatinan terhadap meningkatnya kasus penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi yang kini tak hanya menyerang usia lanjut, namun juga usia produktif.

“Data survei menunjukkan, kasus hipertensi dan diabetes tak lagi hanya ditemukan pada usia di atas 50 tahun, tapi juga sudah mulai muncul di usia 20–30 tahun. Ini sangat mengkhawatirkan,” ujarnya.

Salah satu penyebab yang disoroti adalah tingginya konsumsi gula, terutama dari minuman dalam kemasan seperti susu siap saji.

“Susu kemasan bisa mengandung gula hingga 13–23 gram per sajian. Ini tidak sehat jika dikonsumsi anak-anak secara rutin. Kita perlu lebih selektif dan bertanggung jawab dalam memberi asupan pada anak-anak,” tegas Bagus.

Ia menambahkan, program Kota Layak Anak (KLA) bukan hanya simbolis, namun harus menjadi gerakan nyata dengan sinergi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Gugus Tugas Kota Layak Anak punya peran penting untuk menyusun kebijakan dan program yang benar-benar berpihak kepada pemenuhan hak anak. Kita ingin menciptakan kota yang aman, sehat, dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris DP3AKB Kota Balikpapan, Nursyamsiami D. Larose, menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk para pendukung program, mitra kerja, serta komunitas yang selama ini berkolaborasi aktif. Evaluasi ini merupakan bentuk apresiasi atas capaian bersama dalam menjalankan program-program perlindungan perempuan dan anak.

“Penilaian sebelumnya menunjukkan angka Rp 100. Tahun ini, angka akhir yang dicapai adalah Rp 117. Artinya masih ada beberapa indikator yang perlu diperkuat melalui sinergi antar pihak,” ujarnya.

Terdapat enam klaster utama dalam penilaian ini. Klaster kelima, yakni Perlindungan Khusus, menjadi sorotan karena terdapat satu poin penilaian penting yang belum termasuk dalam klaster manapun. Adapun klaster lainnya meliputi:

1. Hak Sipil dan Kebebasan

2. Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif

3. Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan

4. Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang, dan Kegiatan Budaya

5. Perlindungan Khusus

6. Sistem Pendukung dan Kelembagaan

Evaluasi akan dilakukan berdasarkan referensi penilaian sebelumnya, termasuk 11 titik penilaian penting yang menjadi acuan. “Lokasi-lokasi ini akan dibahas lebih teknis dalam rapat persiapan. Kami juga akan menyampaikan titik-titik penilaian melalui mekanisme zoom meeting kepada seluruh tim,” tambah Nursyamsiami.

DP3 juga menekankan bahwa program DPP 3 AKB saat ini menjadi salah satu program prioritas. “Kami tengah membangun dan menstandarisasi pelaksanaan AKB agar lebih efektif dan berkelanjutan. Ini juga sejalan dengan berbagai kebijakan dan amanat nasional yang kami terima,” pungkasnya.***

Editor : Ramadani

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses