Gibran Ingatkan Penerima BSU Jangan Pakai Duit untuk Judi Online, Ini Ancamannya

Wakil Presiden (

JAKARTA, inibalikpapan.com – Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, mengingatkan para penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) BPJS Ketenagakerjaan agar tidak menggunakan dana bantuan untuk berjudi, khususnya judi online (judol).

Peringatan itu disampaikan Gibran saat meninjau penyaluran BSU di Kantor Pos Indonesia Cabang Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, 18 Juli 2025. Menurutnya, penggunaan BSU untuk aktivitas tidak produktif seperti judol bukan hanya melanggar. Tetapi juga bisa dilacak lewat rekening penerima.

“Saya yakin di sini tidak ada satu pun yang menggunakan BSU atau bantuan apa pun untuk judol. Jangan sampai ya Bapak, Ibu ya. Mau pakai duit pribadi, mau pakai duit PKH, BSU, jangan ada, jangan ada,” kata Gibran, melansir Suara, jaringan inibalikpapan.com.

Putra sulung Presiden Jokowi ini berharap, dana BSU sebesar Rp600 ribu yang diberikan untuk dua bulan sekaligus itu bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan produktif. Mulai dari membeli perlengkapan sekolah hingga kebutuhan pokok.

Meski optimistis penerima BSU memahami tujuan bantuan ini, Gibran menegaskan pemerintah siap mengambil langkah hukum jika ada yang menyalahgunakannya untuk judol. Ia menyebut, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) bisa menelusuri aliran dana di rekening penerima.

“Saya tekankan kalau dipakai untuk kegiatan-kegiatan seperti itu pasti bisa kita trace (lacak) rekeningnya, PPATK mohon kerja samanya, Komdigi juga,” ujarnya.

Bantuan subsidi upah dari pemerintah ini diberikan sebesar Rp300 ribu per bulan untuk dua bulan, sehingga total Rp600 ribu, dan disalurkan sekaligus.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, menyatakan hingga kini penyaluran BSU telah mencapai sekitar 86 persen dari total target 15 juta penerima.

Dalam kunjungan tersebut, Gibran turut didampingi Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer, Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf, dan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.***