BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah kota Balikpapan berharap moment gerhana Matahari total dapat dijadikan momen kebangkita bagi Indonesia termasuk Kota Balikpapan.

Walikota Rizal Effendi mengatakan peristiwa sejarah, peristiwa langka yang menarik perhatian dunia khususnya peneliti kebumian baik dalam negeri maupun luar negeri ini diharapkan memberikan multiplayer effek bagi Indonesia juga Balikpapan.

“Kita harapkan pada peristiwa budaya dan juga peristiwa kebangkitan ekonomi ini. Dengan GMT ini kita berharap efek ekonominya, multiplayer effek juga. Perhotelan juga terisi kita anggap gerhana matahari ini awal kebangkitan ekonomi kembali bagi Indonesia dan  juga daerah kita,” harapnya disaat menijau lokasi venue GMT di heliped kilang Mandiri Minggu siang (6/3/2016)

“Perisitiwa menarik, peristiwa dunia, peristiwa sejarah dan Balikpapan jadi bagian lintasan gerhana matahari total seperti juga daerah-daerah lainya. Kita melakukan berbagai kegiatan baik sosial, ekonomi, budaya maupun soal kebumian juga kegiatan ritual sholat gerhana di Istiqomah dan At Taqwa,” sambungya.

851322640_102661Mengenai tingkat keterisian kamar hotel, Rizal menyebut pada angka 80 persen. “Alhamdulilllah untuk okupansi hotel sudah capai 80 persen,” sebut walikota

Dia berharap kegiatan GMT 9 Maret 2016 mendatang dapat berjalan sukses dan cuaca juga ikut mendukungya. “Mendapat Mudahan-mudahan berjalan sukses seperti diharapkan,” harapnya lagi.

Kegiatan menyambut GMT di Balikpapan di pusat di dua lokasi yakni Heliped dan pantai Kilang Mandiri dan pantai Manggar dengan berbagai kegiatan yang menarik.

“Untuk di pantai Kilang Mandiri diselenggarakan makan mantau sebanyak 2119, kuliner, artis Jakarta, Rampak Gendang dari Polair, atraksi budaya, fashion dengan kacamata GMT,” sebut Kadispora Budpar Oemy Facesli saat mendampingi walikota meninjau lokasi GMT di heliped Kilang Mandiri Minggu siang.

Sedangkan di Pantai Manggar digelar pula festival kuliner dan minuman khas Balikpapan, lomba perahu naga, dan perahu hias, olahraga tradisional. “Yang perahu naga tetap di Manggar kita pertimbangkan kedalaman laut. Kalau disini (pantai Kilang ) kedalaman langsung menjorok kedalam, karena ini juga diikuti oleh adik-adik pelajar. Jadi pertimbangan keamanan perahu naga kita tetap gelar di pantai Manggar,”tukas Oemy.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version