Gubernur Desak Telkom Percepat Koneksi Internet agar Warga di Pedalaman dan Perbatasan Bisa Akses WhatsApp
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud (Harum), mendesak PT Telkom untuk mempercepat pembangunan jaringan internet di wilayah pedalaman, perbatasan, dan desa-desa terpencil di Kaltim.
Desakan ini disampaikan saat kunjungan kerja Gubernur ke wilayah utara Kaltim, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), belum lama ini.
Menurut Harum, akses digital adalah fondasi pemerataan pembangunan dan menjadi salah satu prasyarat menuju Kaltim yang inklusif.
“Intinya, bagaimana digitalisasi bisa terkoneksi ke seluruh warga Kaltim tanpa terkecuali, termasuk mereka yang tinggal di hutan, kebun, atau kawasan tambang,” tegasnya.
Dorong Solusi Internet Murah via Fiber Optik PLN
Harum juga menekankan bahwa perluasan internet sebaiknya tidak bergantung pada jaringan GSM yang membutuhkan menara BTS berbiaya besar. Ia menyarankan pemanfaatan kabel fiber optik (FO) milik PLN untuk membuka akses internet dan Wi-Fi di desa-desa yang belum memiliki jaringan seluler.
“PLN punya jaringan kabel yang bisa dimanfaatkan bersama Telkom. Tujuannya agar warga di daerah terpencil tetap bisa pakai WhatsApp tanpa bergantung pada GSM,” bebernya.
Langkah ini juga sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya pemerataan akses digital sebagai bagian dari transformasi nasional.
Masih Ada Puluhan Desa Blankspot di Kutai Timur
Ari Iryanto, Head of Telkom Daerah Bontang dan Kutai Timur, mengungkapkan bahwa dari 140 desa di Kutai Timur, masih ada 37 desa berstatus blankspot.
Sementara 103 desa sudah terjangkau jaringan internet, dengan cakupan seluler sekitar 73 persen, menggunakan 265 perangkat pemancar sinyal.
“Seluruh 18 kecamatan di Kutai Timur memang sudah terkoneksi, tapi belum menjangkau semua desa,” jelas Ari.
Diskominfo Kaltim: Tantangan Utama Ada di Infrastruktur dan Medan Berat
Kepala Dinas Kominfo Kaltim, Muhammad Faisal, menegaskan bahwa seluruh kecamatan di Kaltim sudah terhubung dengan jalur FO, namun desa-desa masih banyak yang belum tersentuh karena medan geografis yang sulit.
“Beberapa desa di Kutai Timur, Berau, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu progress-nya lambat karena jarak dan akses yang berat,” ujar Faisal.
Faisal menjelaskan bahwa Pemprov Kaltim menggunakan berbagai provider, termasuk Iconplus (anak perusahaan PLN) dan Comtelindo, untuk memperluas internet desa. Untuk program Gratispol, hingga 14 Juli 2025, sudah 233 desa terpasang jaringan internet dari target 600 desa dalam APBD Murni 2025.
“Ada tambahan 30 desa sejak laporan minggu lalu. Khusus Kutim, Comtelindo banyak digunakan karena memiliki jaringan FO yang luas,” imbuhnya.
Menuju Kaltim Terkoneksi dan Merata
Pemerintah Provinsi Kaltim menargetkan seluruh desa di provinsi ini dapat terkoneksi secara digital dalam beberapa tahun ke depan.
Gubernur Harum menegaskan, akses internet bukan lagi kemewahan, tapi kebutuhan dasar, apalagi di era digitalisasi layanan pemerintahan, pendidikan, dan ekonomi berbasis daring.
“Kami tidak ingin ada warga yang tertinggal hanya karena tidak ada sinyal. Kaltim harus terkoneksi dari pinggir hingga pusat,” pungkasnya. / Pemprov Kaltim
BACA JUGA
