Gubernur Kaltim Minta Daerah Adaptasi Hadapi Tekanan Fiskal 2026
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud meminta seluruh kepala daerah di provinsi ini untuk segera beradaptasi menghadapi tekanan fiskal yang diperkirakan semakin berat pada tahun 2026.
Hal ini disampaikan dalam pertemuan koordinasi yang membahas kondisi keuangan daerah, terutama bagi wilayah yang sangat bergantung pada pendapatan dari sumber daya alam, Rabu (10/9/2025).
Menurut Rudy, pemerintah provinsi bersama kabupaten/kota kini tengah berkoordinasi intensif dengan Kementerian Keuangan terkait aturan fiskal terbaru. Situasi tersebut diperkirakan akan membuat sejumlah daerah kesulitan menjalankan program pembangunan.
“Ada beberapa kabupaten/kota yang kemungkinan tidak bisa melaksanakan kegiatan pembangunan, bahkan untuk operasional pun membutuhkan suntikan atau subsidi,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, tekanan terbesar datang dari pemangkasan Dana Bagi Hasil (DBH) yang menjadi andalan pendapatan daerah. Tahun 2026, alokasi DBH untuk Kalimantan Timur yang semula diperkirakan sekitar Rp6 triliun, dipotong hingga 75 persen.
“Yang tersisa hanya sekitar Rp1,4 triliun. Tentu tekanan fiskal ini sangat berat,” tegasnya.
Gubernur menekankan agar daerah yang selama ini mengandalkan bantuan keuangan dari provinsi segera menyiapkan strategi adaptasi. Ia mengibaratkan kondisi tersebut dengan kisah dinosaurus yang punah bukan karena kekurangan makanan atau tubuh yang besar. Melainkan karena tidak mampu beradaptasi.
“Kita tidak boleh punah seperti dinosaurus. Daerah harus mampu menyesuaikan diri dengan kondisi ini,” ujarnya.
Rudy juga mengingatkan kepala daerah untuk mulai merancang strategi keuangan yang lebih mandiri dan inovatif, mengurangi ketergantungan pada dana transfer pusat maupun bantuan dari provinsi.
“Pergi ke pasar membeli kopi, ditemani roti rasa vanila,” tutup Gubernur.***
BACA JUGA
