Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud: Kampung Merabu Punya Potensi Jadi Geopark, Tapi Infrastruktur Masih Jadi Kendala

Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud

BERAU, Inibalikpapan.com – Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menegaskan bahwa provinsi kaya sumber daya alam ini tidak bisa terus bergantung pada ekonomi berbasis sumber daya tak terbarukan seperti batu bara dan minyak.

Menurutnya, Kaltim harus menyiapkan sektor ekonomi alternatif yang lebih berkelanjutan, salah satunya pariwisata berbasis alam dan budaya.

Salah satu potensi besar yang disorot adalah Kampung Merabu di Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau. Kawasan ini berada di bentang alam karst Sangkulirang Mangkalihat, yang kini sedang diusulkan menjadi Geopark atau Taman Bumi.

Selain menyuguhkan panorama alam karst yang menawan, Merabu juga memiliki kekayaan budaya masyarakat lokal yang masih terjaga. Sayangnya, potensi wisata ini belum tergarap maksimal karena terkendala infrastruktur dasar.

Dalam kunjungan langsung ke Kampung Merabu, Gubernur Rudy Mas’ud bahkan merasakan sendiri sulitnya akses ke lokasi. Ia mengemudikan kendaraan roda empat dalam perjalanan panjang dan melelahkan.

Setibanya di sana, kondisi minim fasilitas langsung terasa: sinyal internet belum tersedia, listrik belum terdistribusi optimal, dan jalan menuju lokasi sebagian besar masih berupa tanah.

“Kami menyaksikan sendiri, di sini sinyalnya belum ada. Listriknya juga belum teraliri dengan baik. Jalannya juga seperti itu, masih jalan tanah semua,” keluh Gubernur Rudy Mas’ud, Sabtu (pekan lalu).

Ia menegaskan, tanpa dukungan infrastruktur yang memadai, pengembangan pariwisata Kampung Merabu sulit dilakukan, meski potensinya sangat besar.

Rudy menambahkan, jika akses jalan, listrik, dan jaringan komunikasi bisa dipenuhi, Merabu dapat menjadi salah satu destinasi unggulan Kaltim sekaligus penggerak ekonomi baru yang berkelanjutan, sejalan dengan visi pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya tak terbarukan./Pemprov Kaltim

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses