Gubernur Soroti Kepadatan Kapal di Sungai Mahakam, Bangun Dermaga Tambat dan Revisi RTRW

Sungai Mahakamn/ foto ariputuamijaya
Sungai Mahakamn/ dok

SAMARINDA, Inibalikpapan.com – Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud (Harum), menyoroti serius persoalan kepadatan lalu lintas kapal di alur Sungai Mahakam, khususnya di kawasan Kota Samarinda.

Menurutnya, kondisi pelayaran saat ini sudah memasuki level mengkhawatirkan dan berisiko tinggi terhadap keselamatan.

Dalam pernyataannya usai menerima kunjungan Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Samarinda di Kantor Gubernur, Gubernur Harum menegaskan pentingnya penataan ulang area labuh kapal.

“Kalau kita lewat di Jembatan Mahkota 2 atau Sungai Kapih, terlihat jelas kapal-kapal sangat mengganggu arus pelayaran. Jumlahnya tidak kira-kira. Setiap hari minimal puluhan, bisa sampai ratusan yang melintang di situ,” keluh Gubernur

Ia menilai keberadaan kapal-kapal tambat yang tak terkendali itu sebagai ancaman nyata bagi keselamatan pelayaran, terutama di jalur strategis yang dilewati oleh transportasi barang dan penumpang.

Keselamatan Jadi Prioritas di Tengah Padatnya Aktivitas Sungai

Gubernur Harum menegaskan bahwa keselamatan pelayaran harus dikedepankan, bahkan lebih penting dari aspek ekonomi.

“Keselamatan itu penting, di atas segala-galanya,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa kondisi tambat liar di sepanjang Sungai Mahakam, khususnya di area bawah jembatan seperti Mahkota 2 dan Jembatan Mahakam, berpotensi menyebabkan insiden serius, terutama saat arus deras atau badai tiba-tiba datang.

“Jangan sampai kapal-kapal itu tambat di pohon, lepas dan menimbulkan insiden,” tambah Gubernur.

BACA JUGA :

Bangun Dermaga Tambat Khusus dan Revisi RTRW

Sebagai solusi jangka panjang, Gubernur Harum mendorong percepatan pembangunan lokasi tambat kapal khusus yang layak dan aman, terutama bagi kapal bermuatan besar.

Ia juga menekankan perlunya revisi dan penguatan dalam dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), khususnya menyangkut zonasi labuh kapal.

“Kita harus segera cari solusi terbaik untuk memindahkan kapal-kapal yang tambat di tengah sungai. Kalau perlu kita akan segera bangunkan tempat-tempat tambat kapal yang layak,” sebut Gubernur

“Jangan sampai kapal-kapal itu tambat di pohon, lepas dan menimbulkan insiden,” tambah Gubernur

Ia meminta agar penataan tersebut juga mencakup seluruh jembatan yang melintasi Sungai Mahakam, tak hanya di Jembatan Mahkota 2.

Dorong Koordinasi Antarlembaga

Gubernur Harum berharap KSOP, Pemkot Samarinda, dan aparat terkait lainnya dapat duduk bersama merumuskan solusi teknis yang terukur. Tujuannya adalah menciptakan lalu lintas sungai yang aman, efisien, dan mendukung aktivitas ekonomi tanpa mengorbankan keselamatan.

“Kita perlu kerja sama lintas sektor. Tidak bisa dibiarkan berlarut. Sungai Mahakam ini urat nadi ekonomi, tapi juga tanggung jawab keselamatan bersama,” pungkasnya./ Pemprov Kaltim

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses