Gunung Sari Ilir Rawan Longsor, Lurah Arwani Imbau Warga Pantau Tanda-Tanda Pergerakan Tanah
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kelurahan Gunung Sari Ilir kembali mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana tanah longsor, terutama bagi masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dan permukiman padat dengan kontur tanah labil. Imbauan tersebut dikeluarkan setelah insiden longsor yang terjadi di RT 30 Gunung Sari Ilir, Kecamatan Balikpapan Tengah.
Peristiwa tersebut menyebabkan dua rumah warga terdampak cukup parah. Pergerakan tanah membuat sebagian bangunan, terutama bagian belakang salah satu rumah, mengalami ambles pada bagian halaman. Kondisi itu memicu kekhawatiran warga sekitar, mengingat curah hujan yang belakangan meningkat berpotensi memperbesar risiko longsor susulan.
Lurah Gunung Sari Ilir Arwani menuturkan bahwa begitu laporan masuk, pihaknya langsung bergerak cepat melakukan koordinasi dengan BPBD Balikpapan serta aparat kepolisian. Kehadiran tim gabungan di lokasi ditujukan untuk melakukan pemeriksaan awal dan memastikan keselamatan warga sekitar.
“Begitu laporan kami terima, kami bersama BPBD dan aparat kepolisian langsung turun ke lokasi untuk meninjau kondisi kerusakan dan memberikan imbauan kepada warga agar tetap waspada terhadap potensi longsor lanjutan,” ujar Arwani, Rabu (3/12/2025).
Dua rumah yang terdampak masing-masing milik Ibrahim dan Remaja, warga setempat. Rumah milik Remaja mengalami kerusakan paling berat karena bagian belakang bangunan amblas akibat pergerakan tanah. Meski demikian, seluruh penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri sebelum longsor meluas.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Itu yang paling utama. Tapi kejadian ini harus menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih berhati-hati, terutama ketika intensitas hujan sedang tinggi,” tegas Arwani.
Ia menambahkan, pemerintah kelurahan bersama ketua RT, relawan, dan BPBD akan terus melakukan pemantauan di titik-titik rawan longsor. Gunung Sari Ilir, kata Arwani, merupakan salah satu wilayah yang memiliki struktur tanah perbukitan dan kepadatan bangunan yang tinggi, sehingga perlu perhatian lebih dalam mitigasi bencana.
Pemerintah kelurahan juga terus melakukan sosialisasi terkait penataan drainase, penguatan struktur tanah, serta pentingnya tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat aliran air.
Selain itu, Arwani menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan. Warga diimbau segera melaporkan tanda-tanda awal longsor seperti retakan tanah, dinding rumah yang bergeser, atau perubahan permukaan tanah di sekitar hunian mereka.
“Kolaborasi antara pemerintah kelurahan, aparat keamanan, dan warga sangat penting untuk menekan risiko. Peran aktif masyarakat menjadi kunci agar potensi bencana bisa dideteksi sejak awal,” ujarnya.
Ia juga meminta warga memanfaatkan jalur komunikasi darurat, baik hotline BPBD, grup RT, maupun nomor layanan kelurahan.
“Kami pasti bergerak cepat, tetapi pencegahan bersama jauh lebih baik daripada hanya menunggu penanganan setelah bencana terjadi,” tutup Arwani. ***
BACA JUGA
