BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Saat ini pertumbuhan ekonomi di Kota Balikpapan mulai menunjukan tren membaik seiring dengan penurunan kasus Covid-19 di Kota Balik­papan.

Adanya kelonggaran kebijakan memberi­kan kesempatan kepada pelaku usaha untuk melakukan aktivitas ekonomi di tengah situasi pandemi Cov­id-19.

Kepala Badan Pengelola Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BPPDRD) Kota Balikpapan, Haemusri Umar mengatakan, meski telah terjadi penurunan status PPKM di kota Balikpapan dari level 4 ke level 2 pemerin­tah masih tetap melakukan pembatasan. 

“Tapi kalau dilihat dari segi kapasitas diantaranya seperti restoran saat ini sudah bisa membuka hingga mencapai 70 persen dan kalau dilihat dari penerimaan yang ada diband­ingkan dengan tahun 2020 di tahun 2021 ini lebih bagus,” ujar Haemusri Umar saat dikonfirmasi media, Senin (8/11/2021).

Haemusri menjelaskan, berdasarkan laporan penerimaan pendapa­tan asli daerah Kota Balikpa­pan, realisasi penerimaan pajak daerah hingga Oktober 2021 ini telah mencapai Rp 550 miliar.

Dia mengatakan, pencapa­ian itu jauh lebih tinggi diband­ing periode yang sama dica­pai pada tahun 2020 lalu, yang tercatat mencapai Rp 425 miliar untuk pajak daerah.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini, tambah Hae­musri, juga didorong oleh tingkat kepercayaan masyara­kat yang mulai meningkat seiring dengan peningkatan cakupan pemberian vaksinasi Covid-19 yang sudah dicapai oleh pemerintah.

“Sehingga tidak ada kekha­watiran yang muncul diantara pelaku usaha maupun kon­sumen untuk bisa melakukan aktivitas ekonomi di Kota Balikpapan,” tuturnya.

“Kalau dilihat memang di tahun 2020 itu pendapatan kita anjlok sekali. Sedangkan saat ini, sampai bulan Okto­ber pendapatan kita sudah mencapai angka Rp 450 mili­ar. Padahal ini masih ada dua bulan,” tambahnya. 

Sementara itu, Pada Tahun Anggaran 2022, target Pendapatan Daerah direncanakan sebesar Rp 2,423 Triliun lebih. Mengalami kenaikan sebesar Rp 201,198 Miliar lebih atau 9,05 persen, jika dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2021 setelah perubahan yaitu sebesar Rp 2,222 Trilyun lebih.

“Adapun komponen Pendapatan Daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer dan Lain-Lain Pendapatan yang Sah,” ujarnya.

Untuk Pendapatan Asli Daerah, pada tahun anggaran 2022 direncanakan sebesar Rp 850 Miliar. Mengalami peningkatan sebesar Rp 174,28 miliar lebih atau 25,79 persen, jika dibandingkan dengan tahun anggaran 2021 setelah perubahan yaitu sebesar Rp 675,71 Miliar lebih. 

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version