BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Alfitra Salam mengungkapkan, calon kepala daerah tidak memaksimalkan media sosial (medsos) dalam pilkada serentak tahun ini.

Dia mengatakan, hanya 2 persen calon kepada daerah yang memanfaatkan medsos  untuk kampanye visi misi dan program. Berbeda dengan pemilihan presiden (pilpres) 2020 yang justru masif menggunakan medsos.

“Baru 2 persen paslon manfaat kan medsos. Padahal kita lihat pilpres 2019 itu didimninasi oleh medsos. Di pilkada 2020 itu yang tidak bisa dimanfaatkan,” ujarnya belum lama ini.

Dia mengatakan, pada pilkada tahun ini ditengah pandemi covid-19 sehingga dilarang menggelar kegiatan yang mengumpulkan massa. Termasuk kegiatan olahraga. Karena pilkada tahun ini lebih mengutamakan kesehatan

“Dalam konteks pandemi, tidak boleh kumpul-kumpul, pertemuan face to face, tidak ada gerak jalan, pertandingan olahraga,” ujarnya.

Kata dia, pilkada serentak sebenarnya punya peluang untuk ditunda jika mengacu pada undang-undang. “Pemerintah tidak ada diskusi atau rencana mau menunda pilkada. Meski dalam undang-undang pilkada ini masih bisa dituda,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version