BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Hanya dalam 3 pekan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Balikpapan melonjak tajam. Dari sebelumnya 745b kasus pada pekan ke 22 menjadi 838 kasus pada pekan ke 25 dengan 5 kematian.

“Ya DBD memang ada kenaikkan kasus,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty.

Menurut dia, kasus tertinggi DBD terjadi di Kecamatan Balikpapan Utara karena mencapai 226 kasus. Bahkan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) maupun puskesmas sudah mengajukan untuk dilakukan  foging.

“Ada yang LPM nya sudah pro aktif bersama puskesmas minta fonging , tentu yang laporan minta fongging tentu kami mengecek dulu laporan,” ujarnya

“Kami harus mengecek dulu ke rumah sakit, benar gak ini DBD. Kemudian puskesmas turun melakukan penyelidikan  epidemologi, dicari dulu jentiknya,”.

Kata dia, sebenarnya yang paling penting sebenarnya adalah pemberantasan sarang nyamuk ataupun jentik nyamuk. “Jadi pemberantasan sarang nyamuk di rumah mumpung kuta lagi dianjurkan di rumah ini,” ujarnya.

“Sekalain pemberantasan sarang nyamuk, jentik-hentiknya dicek. Karena kita matiin nyamuknya, jentiknya 1 minggu kemudian jadi nyamuk besar lagi,”

Sementara pilot project kelambu air yang sebelumnya sempat berjalan di Kelurahan Sepinggan kini tak lagi berlanjut, karena fokus covid-19.“Tapi karena kita fokus dengan covid jadi tidak mengembangkan lagi kelambu air,” ujarnya.

Namun dia berharap kelurahan maupun kader jentik melanjutkan. Program tersebut sebenarnya sempat berjalan pada 2017 lalu, untuk pengendalian DBD. “Mudah-mudahan bisa lurah kader yang bisa meneruskan,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version