PENAJAM, Inibalikpapan.com – Sebagai upaya menjaga stabilitas harga khususnya komoditas pangan di bulan Ramadhan dan Lebaran, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menyelenggarakan High Level Meeting (HLM)

Bupati PPU Abdul Gafur Mas’ud mengungkapkan, sebagai daerah penghasil komoditas pertanian, diharapkan dapat menjadi penyangga pangan bagi daerah-daerah di sekitarnya dan juga menjaga ketersediaan pasokan pangan di daerahnya sendiri.

Sementara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Sri Darmadi Sudibyo mengatakan, perkembangan ekonomi di daerah calon Ibu Kota Negara itu hingga akhir tahun 2020 mengalami kontraksi ditengah pandemi Covid-19.

Pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi mendorong lemahnya daya beli ditengah pandemi Covid-19. Sebagai upaya menjaga daya beli masyarakat khususnya ditengah terbatasnya pendapatan masyarakat, maka stabilitas harga khususnya pangan perlu dijaga.

Bahkan, perkembangan harga-harga sejumlah komoditas pangan di PPU diantaranya beras, gula pasir, minyak goreng, telur ayam, cabai merah, dan bawang merah menunjukkan arah peningkatan atau melonjak.

Namun demikian, beberapa komoditas lain seperti cabai rawit, bawang putih, daging ayam, dan daging sapi justru mulai menunjukan arah penurunan harga seiring dengan mulai meningkatnya pasokan.

TPID Kabupaten PPU perlu mencermati adanya risiko yang berpotensi menyebabkan kenaikan harga, terutama meningkatnya permintaan di periode HBKN) seiring dengan naiknya daya beli masyarakat di tengah upaya pemulihan ekonomi.

Risiko lain bersumber dari kondisi cuaca yang belum kondusif dan diperkirakan akan berdampak terhadap produksi pangan khususnya ikan laut, sayuran dan komoditas hortikultura di daerah sentra produksi.

Selain itu, risiko lain yang berpotensi menyebabkan kenaikan harga adalah gangguan pasokan serta distribusi barang yang masuk ke wilayah PPU dan risiko distribusi LPG yang kurang lancar.

​Mempertimbangkan risiko dan tantangan terhadap stabilitas harga ke depan, perlu ditempuh strategi 4K yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang efektif.

Strategi 4K yang yang dapat dilakukan yakni) melakukan pemantauan harga dan stok secara rutin, meningkatkan program urban farming khususnya komoditas hortikultura sebagai sumber pangan rumaha tangga, mendorong produksi pertanian pangan di Kabupaten PPU,

Lalu  menjaga kelancaran distribusi komoditas pangan khususnya yang berasal dari luar PPU, melakukan sidak pasar untuk menjamin ketersediaan pasokan dan kewajaran harga serta memberikan edukasi belanja bijak dan tidak melakukan belanja berlebihan (panic buying) kepada masyarakat.

​Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sidak pasar sebagai bentuk upaya pengendalian inflasi dari aspek keterjangkauan harga. Sidak pasar dilakukan di Pasar Induk Penajam terhadap komoditas pangan seperti beras, bawang merah, cabai, telur dan gula.

Dari sidak pasar diketahui bahwa tingkat harga tidak mengalami kenaikan yang berlebihan serta jumlah stok masih terpantau stabil.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version