Harga TBS Sawit Kaltim Kembali Turun, Berikut Rincian Harga TBS Berdasarkan Usia Tanaman

Kelapa sawit
Kelapa sawit

SAMARINDA, Inibalikpapan.com – Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kaltim kembali mengalami penurunan pada periode 1–15 Juli 2025, melanjutkan tren pelemahan yang juga terjadi pada Juni lalu.

Penurunan ini memberikan tekanan langsung terhadap pendapatan petani, khususnya mereka yang berada dalam skema kemitraan plasma.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Andi M. Siddik, menjelaskan bahwa tren pelemahan ini dipicu oleh turunnya harga crude palm oil (CPO) dan inti sawit (kernel) di hampir seluruh perusahaan yang menjadi acuan penetapan harga TBS di provinsi tersebut.

“Penurunan ini tentu berdampak pada harga TBS yang diterima petani sawit di Kaltim,” ujar Andi dalam keterangan resminya, Rabu (16/7/2025).

Harga CPO dan Kernel Melemah

Untuk periode awal Juli ini, rata-rata harga tertimbang CPO tercatat sebesar Rp13.042,35 per kilogram, sedangkan kernel dihargai Rp10.205,01 per kilogram, dengan indeks K sebesar 89,09 persen. Indeks K merupakan parameter penting dalam menentukan porsi harga TBS yang diterima petani dalam pola kemitraan.

Daftar Harga TBS Berdasarkan Umur Tanaman

Harga TBS yang ditetapkan oleh Dinas Perkebunan Kaltim berlaku untuk kebun plasma atau petani sawit yang bermitra dengan perusahaan. Berikut rincian harga TBS berdasarkan usia tanaman:

  • Umur 3 tahun: Rp2.638,00/kg
  • Umur 4 tahun: Rp2.813,14/kg
  • Umur 5 tahun: Rp2.840,27/kg
  • Umur 6 tahun: Rp2.860,78/kg
  • Umur 7 tahun: Rp2.878,10/kg
  • Umur 8 tahun: Rp2.899,68/kg
  • Umur 9 tahun: Rp2.960,85/kg
  • Umur 10 tahun: Rp2.995,61/kg

Dorongan Penguatan Kemitraan Petani–Pabrik

Andi menegaskan bahwa harga TBS tersebut hanya berlaku bagi petani yang sudah bermitra dengan perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit (PKS). Dalam skema kemitraan ini, harga TBS lebih terlindungi dari fluktuasi pasar bebas dan praktik percaloan oleh tengkulak.

“Kami harap kerjasama kelompok tani dengan PKS dapat menjamin stabilitas harga, agar petani tidak dirugikan dan kesejahteraan mereka dapat meningkat,” tegasnya.

Tantangan dan Harapan

Turunnya harga TBS ini menjadi sinyal penting bagi pemerintah daerah untuk memperkuat sistem kemitraan dan membuka jalur dialog antara petani dan perusahaan. Selain itu, perlu langkah-langkah untuk mendiversifikasi produk turunan sawit agar ketergantungan pada fluktuasi harga global CPO dan kernel bisa ditekan.

Pemerintah Provinsi Kaltim juga diharapkan terus memfasilitasi akses informasi harga, pendampingan produksi, dan penguatan kelembagaan petani sawit agar posisi mereka semakin kuat dalam rantai nilai industri kelapa sawit nasional. / Pemprov Kaltim

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses