BALIKPAPAN – Memperigati Hari Santri 2018, ribuan santri dari berbagai pondok pesantren bersama organisasi islam Balikpapan mengikuti karnaval di depan pemkot hingga jalan kawasan tertib lalu lintas jalan Jenderal Sudirman, Minggu sore (21/10/2018).

Mereka mengenakan pakaian santri dan juga menampilkan aksi bela diri pencak silat dihadapan pejabat yang hadir dan forum komunikasi pimpinan daerah, MUI, dan tokoh agama

Menarik sejumlah santri yang tergabung dalam Pencak Silat Pagar Nusa menyajikan atraksi kekebalan tubuh. Mereka tidak mengenakan baju berguling-guling di atas pelepah salak yang berduri tanpa mengalami luka.

Terdapat 57 kelompok santri yang ikut dalam karnaval dengan menyajikan berbagai kemampuan dan atraksi mereka. Penampilan santri mendapatkan penilaian dari juri.

Wakil Wali Kota Rahmad Mas’ud menyatakan festival ini sebagai bagian memperingati Hari Santri pada 22 Oktober 2018. Eksistensi santri harus hidup dan mampu memberikan pengaruh positif bagi kehidupan dan pembangunan.

“Ini bagian dari motor motivasi kita sebagai pemerintah kota untuk menghidupkan keberadaan santri-santri,” kata Rahmad Mas’ud.

“Harus diakui, bahwa keberadaan negara ini tak lepas dari perjuangan santri-santri pendahulu. Sehingga temanya sudah tepat yakni Damailah Negeriku, Bersatu Kita Teguh dan NKRI Harga Mati,” sambungnya.

Menurutnya santri juga harus menjadi garda terdepan dalam ilmu dan amalnya, sehingga menjadi contoh bagi model pendidikan moral dan etika dalam pembentukan karakter anak bangsa

“Kami harap para santri tak hanya menjaga kedisiplinan, tapi juga nilai-nilai akhlak dan moral dalam membangun peradaban baru Indonesia,” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version