BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)– Hasto Wardoyo mengapresiasi kinerja para kader Pendataan Keluarga Tahun 2021 (PK21). PK21 sendiri dilaksanakan pada satu April 2021 sampai dengan enam Juli 2021, yang mana saat itu kasus COVID-19 masih tinggi di sejumlah wilayah Indonesia.

“Ini sangat luar biasa, saya apresiasi sekali. Ditengah pandemi Covid-19, kader PK21 mampu mendata melebihi dari target. Saya berterima kasih,” kata Hasto di Jakarta pada Kamis (04/11/2021).

Hasto menyebutkan dalam menjalankan program PK21 sejatinya BKKBN membutuhkan sekitar 1.200.000 kader, dengan harapan pelaksanaan di lapangan berjalan sesuai target. Namun kenyataannya yang terlibat hanya berjumlah 635.000 kader. Meski jumlah kader yang terlibat tidak sesuai harapan, realisasi penghimpunan dara berjalan dengan lancar dan sesuai target.

“Pelaksanaan PK21 ini berjalan sekitar tiga bulan dan kader kita yang berjumlah 635.000 orang tersebut berhasil mendata hingga 68 juta Kepala Keluarga,” ujarnya antusias.

Kata Hasto menjelaskan, program PK21 dikemas dalam bentuk sensus terhadap Kepala Keluarga yang sudah menjadi target pendataan oleh BKKBN. Sensus tersebut berupa pengumpulan data program keluarga berencana dan pembangunan keluarga pada KK sasaran.

Kader PK21 melakukan kunjungan rumah ke rumah dan membagikan angket yang harus diisi oleh responden atau KK sasaran. Angket yang disediakan berupa kertas fisik dan ada juga yang menggunakan smartphone untuk mengisi angket yang dimaksudkan.

“Pengumpulan data ini dilakukan dengan metode sensus, dimana kader mendata seluruh keluarga yang menjadi target sasaran pendataan di Indonesia. Responden ada yang mengisi angket menggunakan smartphone ada juga yang mengisi secara manual, atau pada lembar angket yang telah disediakan. Tetapi 70 persen menggunakan smartphone, ” kata Hasto.

Pengumpulan data PK21 bersifat mikro, sehingga Hasto memastikan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan oleh pemangku kepentingan untuk merencanakan program keluarga di daerah setempat. Mengingat data PK21 bertujuan membantu pemerintah daerah dalam menerapkan kebijakan oembangunan, khususnya pembangunan keluarga.

“Kami berharap, peluncuran PK21 menjadi dasar perencanaan pembangunan di daerah masing-masing, khususnya menyelesaikan permasalahan pembangunan kesehatan keluarga, khususnya lagi masalah stunting atau gangguan tumbuh kembang anak. BKKBN komitmen untuk turunkan kasus stunting di Indonesia, ” ujar Hasto.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version