Heboh! Deddy Corbuzier Dilantik Sebagai Staf Khusus Menhan, Tuai Kritik Publik
JAKARTA, Inibalikpapan.com – Kementerian Pertahanan secara resmi melantik Deddy Corbuzier sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan (Menhan), Sjafrie Sjamsoeddin, pada Selasa (11/2/2025). Momen pelantikan tersebut disampaikan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin melalui akun instagramnya.
Selain Deddy Corbuzier, staf khusus Menteri Pertahanan lainnya yang baru saja dilantik, yakni Kris Wijoyo Soepandji, Lenis Kogoya, Mayjen (Purn) Sudrajat, Indra Irawan, dan Sylvia Efi Widyantari.
Sjafrie menegaskan bahwa pengangkatan staf khusus ini memiliki peran strategis dalam memperkuat pertahanan negara. “
Pengangkatan stafsus Menhan ini menegaskan pentingnya kolaborasi peran strategis dalam menjaga kedaulatan, sementara penghargaan yang diberikan menjadi simbol kehormatan bagi mereka yang telah berkontribusi tanpa henti,” ujarnya.
Selain pelantikan staf khusus, Sjafrie juga memberikan penghargaan berupa Penganugerahan Satya Lencana Dharma Pertahanan di Kantor Kemhan, Jakarta.
Dalam unggahannya, ia menekankan bahwa pengangkatan staf khusus seperti Deddy Corbuzier diharapkan mampu menghadirkan inovasi untuk memperkokoh pertahanan nasional.
BACA JUGA :
Penunjukan Deddy Corbuzier Tuai Kritik
Namun, pengangkatan Deddy Corbuzier sebagai staf khusus Menhan menuai banyak cibiran dari publik. Pengamat politik Universitas Katolik Parahyangan, Kristian Widya Wicaksono, menilai wajar jika publik mempertanyakan keputusan tersebut.
Menurutnya, dalam upaya efisiensi anggaran, pemerintah justru melakukan pemangkasan pegawai honorer di berbagai lembaga pemerintahan.
“Ini menjadi peluang munculnya pertanyaan publik, sebab efisiensi salah satunya dapat dipahami sebagai upaya mengurangi personel, termasuk menunda perekrutan karena keterbatasan sumber daya untuk memberikan gaji/upah,” ujarnya dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.
Keputusan ini juga menimbulkan pertanyaan lebih mendalam terkait profesionalitas Deddy Corbuzier dalam peran barunya. Kristian menyoroti bahwa latar belakang Deddy sebagai entertainer bukanlah faktor utama yang relevan dengan kebutuhan Kementerian Pertahanan.
“Kita patut mempertanyakan apakah latar belakang pendidikan dan pelatihan yang pernah diterima oleh Deddy Corbuzier relevan dengan kebutuhan keahlian yang kontributif bagi Kemenhan,” tegasnya.
Ia juga menyebut bahwa perekrutan Deddy menjadi staf khusus Menhan dapat dianggap anomali di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang sedang dilakukan oleh pemerintah.
“Kecuali, staf khusus ini bekerja sebagai sukarelawan tanpa imbalan apapun dari pemerintah,” pungkasnya.
Bagaimana menurut Anda? Apakah pengangkatan Deddy Corbuzier sebagai staf khusus Menhan adalah keputusan yang tepat?
BACA JUGA

