Hingga Akhir Agustus 2025, Proyek Revitalisasi Drainase di Jalan MT Haryono dan A Yani Balikpapan Tak Capai Target

Proyek revitalisasi drainase di Jalan MT Haryono Balikpapan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Proyek penanganan banjir Balikpapan yakni proyek revitalisasi drainase di Jalan MT Haryono, kawasan Inhutani belum sesuai harapan. Karena hingga akhir Agustus 2025 baru mencapai 27 persen, dari target 31 persen.

Revitalisasi drainase ini dikerjakan dengan ukuran jauh lebih besar dari sebelumnya. Kedalaman saluran diperluas menjadi 2,5 meter dengan lebar 5 meter, dari semula hanya 1–1,5 meter. Tahun depan, proyek serupa akan diteruskan dari Jalan Inhutani menuju arah Hulu (Ampal Sekunder).

Mekanisme Tegas: Kontraktor Bisa Diputus

Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Balikpapan, Jen Supriyanto, menegaskan pihaknya telah menerapkan mekanisme Show Cause Meeting (SCM) bagi kontraktor yang progresnya meleset lebih dari 10 persen. Melalui mekanisme ini, kontraktor diberi waktu tambahan hingga dua minggu untuk mengejar ketertinggalan.

“Kalau tiga kali SCM tidak ada progres, kontraknya bisa diputus,” tegas Jen.

Sejauh ini, pekerjaan yang sudah berjalan di Jalan MT Haryono meliputi pembangunan dinding saluran, pengecoran lantai, hingga penutupan bagian saluran yang telah diuji kekuatan dan volumenya. Untuk meminimalkan gangguan lalu lintas di jalan protokol, sebagian besar pekerjaan dilakukan pada malam hari mulai pukul 22.00 WITA.

Drainase Ahmad Yani Baru 22 Persen

Selain di Jalan MT Haryono, revitalisasi drainase di Jalan Ahmad Yani sepanjang 400 meter juga berjalan lambat. Progresnya baru 22 persen, lebih rendah dibandingkan Jalan MT Haryoni. Jen mengakui lambatnya pengerjaan dipengaruhi kondisi lingkungan dan masalah sosial di sekitar lokasi proyek.

“Alasan kontraktor biasanya karena ada ruko, instalasi kabel listrik, dan utilitas lainnya. Tapi sebenarnya sejak menerima kontrak, mereka sudah tahu tantangan itu. Jadi tetap dianggap lambat,” tegasnya.

Proyek Prioritas Penanganan Banjir

DPU Balikpapan menargetkan proyek-proyek drainase ini rampung pada Desember 2025. Selain di MT Haryono dan Ahmad Yani, proyek penanganan banjir juga menyasar kawasan Indrakila, Depsos Bawah, hingga Kilometer 11 Batuah—wilayah yang kerap dilanda banjir.

“Untuk lanjutan pekerjaan di kawasan Depsos Bawah saja, anggarannya dari kota mencapai lebih dari Rp10 miliar,” jelas Jen.

DPU menekankan agar kontraktor dapat mengejar ketertinggalan progres, mengingat proyek ini sangat krusial untuk mengurangi potensi banjir di Balikpapan.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses