BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Akibat pandemi covid-19 dan anjloknya jumlah penumpang. PT Angkasa Pura I Balikpapan selaku pengelola Bandara Sepinggan mengurangi kapasitas terminal hingga 50 persen sejak April-Desember 2020.

General Manager PT. Angkasa Pura I Balikpapan Barata Singgih Riwahono mengatakan, pengurangan kapasitas terminal sebagai antisipasi jika situasi memburuk akibat pandemi covid-19 yang membuat jumlah penumpang anjlok dan pendapatan

“Jadi kami menggunakan starategi pengurangan, Kita kurangi kaspasitas termimal kita sampai dengan 50 persen. Itu adalah prediksi kami, pada saat kami menghitung harus memutuskan mengurangi kapasitas terminal,” ujar Barata, disela-sela Media Gathering, Sabtu (05/12).

Barata mengungkapkan, kebijakkan pengurangan kapasitas terminal tersebut juga sebagai bagian dari  efisiensi anggaran dengan menyesuaikan dengan jumlah penumpang yang turun hingga 50 persen. Karena penumpang hanya 3.800 penumpang

“Ditengah keterbatasan, baik anggaran, di bandara banyak sekali tempat-tempat yang tidak kita aktifkan, itulah kami harus menghitung ulang antara pemanfaatan kebutuhan dengan jumlah penumpang yang naik dan turun,” ujarnya.

Namun perlahan, kondisi penerbangan mulai membaik. Karena jumlah penumpang mulai naik hingga 70 persen. Setelah Pemerintah mulai melonggarkan sejumlah regulasi diantaranya, wajib menyertakan keterangan telah swab PCR kini hanya rapid test.

“Alhmdulilah seiring dengan berjalannya waktu dengan dilonggarkannya segala regulasi khususnya terkait dengan peneerbangan penumpang pesawat yang tadinya 50 persen menjadi 70 persen ini membawa implikasi positif,” ujarnya.

“Kemudian yang dulunya ke Balikpapan wajib PCR sekarang sudah rapid test ini juga berdampak semua kebijakkan Pemerintah berdampak besar pada operasional atau kinerja dari kami sebagai pengelola bandara,”

Barata menambahkan, hingga November kemarin rata-rata penumpang per hari telah naik mencapai  8.500 orang hingga 9.500 orang. Padahal, 3 bulan sebelumnya berkisar anjlok sekitar 3.800 orang dan terbanyak 7.000 orang.

Ini menunjukkan semua kebiajkkan  pemerintah itu berdampak pada pelaksnaaan operasional di lapangan,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version