BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Antrian warga mendapatkan minyak goreng pada pagi atau siang hari mungkin hal biasa. Tapi di malam hari warga masih mencobanya antri untuk mendapatkan minyak goreng.

Hingga pukul 20.00 wita, warga Balikpapan yang berada di jalan Agung Tunggal Balikpapan Selatan, masih mengantri mencoba mendapatkan minyak goreng 2 kg dari retail modern.

Antrian mengular hingga 50 meter di jalan Agung Tunggal. Meski demikian warga yang antri terlihat tertib dan tidak berdesakan.

” Tadi saya lihat antrian warga beli minyak goreng tapi antrian tertib. Itu di Agung Tunggal ke arah jalan Balikpapan tembus MT Haryono, ” kata rekan media yang sedang melintas.

Antrian warga Jalan Agung Tunggal

Beberapa hari terakhir, antrian warga mendapatkan minyak goreng ramai terlihat. Warga dibatasi membeli minyak goreng maksimal 2 liter. Bahkan kesulitan mendapatkan minyak goreng, membuat emak-emak menggelar aksi di DPRD Balikpapan. Kehadiran mereka diterima anggota DPRD Alwi Al Qadri, Suriani. Mereka berharap situasi ini kembali normal karena akan memasuki bulan Ramadhan.

“Kami hanya menyampaikan kelangkaan minyak goreng. sama gas. Yang dikeluhkan bukan hanya minyak goreng  sih, kenapa kelangkaannya bisa seperti ini,” ujar warga Balikpapan Herawati, usai bertemu anggota DPRD.

“Gak ada yang lain tuntutan itu cuma itu. Apalagi satu sudah mau dekat puasa,” katanya.

Sementara, pada Jumat siang (11/3/2022), PKK Balikpapan menyediakan minyak goreng dengan harga eceran tertinggi Rp28 ribu dengan jumlah minyak goreng yang disiapkan 1200 liter. Distribusi minyak goreng diutamakan untuk kader PKK ditingkatkan kecamatan hingga kelurahan termasuk bunda PAUD.

Pemandangan sedikit berbeda terjadi di kantor Golkar Balikpapan. Melalui AMPI Balikpapan menyediakan minyak goreng sesuai HET dengan syarat membawa KK, maksimal 2 liter per KK, mencelupkan jari ke tinta sebagai bukti sudah membeli.

“Tujuan kami betul betul ingin membantu agar masyarakat mendapatkan minyak sesuai HET. Tidak tujuan lainya. kami siapkan tinta untuk tanda bagi warga setelah membeli. Mereka yang membeli kita beri kupon dengan membawa KK. Per KK hanya dua liter,” jelas Ketua AMPI Balikpapan Thoyyib.

Diketahui pada Senin (7/3/2022) awal pekan, Disdag, KPPU Balikpapan Ombudsman Kaltim dan kepolisian melakukan sidak di Distributor minyak goreng. Hasilnya, kiriman dari produser ke distributor dibatasi.

Menurut keterangan dari distributor ini jika produsennya masih tetap mendistribusikan migor, sehingga tidak ada istilah stop, cuma permintaan dari distributor untuk migor sudah dibatasi langsung oleh pihak produsen, bukan dari permintaan dari distributor. 

“Kalau distributor malah mintanya lebih banyak, tapi produsen yang membatasi,” kata Kadis Perdagangan Arzaedi. 

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version