BALIKPAPAN,  Inibalikpapan.com — Lapangan Merdeka setiap tahunnya menjadi satu titik lokasi pelaksanaan salat Id di Balikpapan yang juga dihadiri oleh Walikota Balikpapan beserta keluarga.

Selain itu pejabat tinggi di Pertamina RU V Balikpapan dan Pertamina MOR VI Kalimantan juga turun mengisi saf terdepan dalam pelaksanaan salat id di Lapangan Merdeka.Namun hujan yang mengguyur kota Balikpapan dalam sepekan terakhir menjadi perhatian dari panitia pelaksanaan ibadah salat Id Lapangan Merdeka.

Berdasarkan pantauan, ketika hujan mengguyur Balikpapan pada Ahad pagi, sampai senin sore air masing menggenang di Lapangan Merdeka.

Panitia pelaksana salat id di Lapangan Merdeka melakukan upaya antisipasi lokasi salat id alternatif ketika Lapangan Merdeka tidak bisa digunakan untuk salat Id pada Satu Syawal 1440 Hijriah atau pada Rabu (05/06/2019).

Masjid Istiqamah Pertamina yang lokasinya berseberangan dengan Lapangan Merdeka menjadi alternatif.
“Perlu ada tindakan serius karena saat Ahad kemaren hujan, itu sampai senin sore masih banyak air tergenanng. Sehingga kita juga siapkan Masjid Istiqamah ini sebagai lokasi alternatif,” kata Nasrullah- Panitia Ramadhan Sekretariat Masjid Istiqamah pada Senin (03/06/2019) malam.

Nasrullah menjelaskan, persiapan yang dilakukan panitia sama seperti persiapan pelaksanaan salat Jum’at. Saf dan soundsystem disiapkan, termasuk pembatas antara saf laki-laki dan saf perempuan. Hanya saja, kegiatan salat Id di Masjid Istiqamah akan dilaksanakan dua kali karena keterbatasan daya tampung masjid.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, jumlah jamaah salat Id di Lapangan Merdeka mencapai puluhan ribu orang. Sementara daya tampung Masjid Istiqamah sekitar 3500 orang.

“Kita pernah melaksanakan salat Id dua kali. Itu karena hujan juga. Pertama yang sudah menempati saf depan, laksanakan salat. Setelah selesai jamaah yang tadi merapat kedepan dan gantian yang dibelakang maju rapatkan saf dan salat Id kedua,” kata Nasrullah.

Kegiatan salat Id di Lapangan Merdeka akan diisi khutbah oleh Uztad KH. Zainuddin Musaddad- DPP Hidayatullah Jakarta. Sementara Imam Salat Id adalah Syaikh Abdul Qawiy Al- Arghali- asal Negara Yaman.

“Mulainya jam 07:15. Tetapi kondisional tergantung sambutan tokoh-tokoh pejabat dan laporan dari panitia Ramadan seputar penerimaan zakat,” ujarnya.

Nasrullah

Nasrullah menghimbau jamaah agar setiap sunah-sunah dalam Salat Id dilaksanakan. Diantaranya menuju tempat salat dan pulang melalui jalan yang berbeda.
Sepanjang perjalanan terus menerus melantunkan talbiyah. Setibanya di lokasi salat, jamaah langsung duduk mengisi saf yang masih kosong tanpa perlu lakukan salat sunah. Jika kegiatan salat belum berlangsung, jamaah tetap melantunkan talbiyah.

“Serta kami harapkan ini moment yang tepat untuk berinfak. Maka jamaah siapkanlah infak terbaik. Infak terbaik itu ketika kita keluarkan terasa berat karena ada pengorbanan disitu. Namun ketika kita mengeluarkan akan muncul rasa senang dari yang berinfak. Itu lah yang kami himbau kepada kaum muslimin Balikpapan,” kata Nasrullah.

“Kenakanlah pakaian terbaik, wangi-wangian dan ikuti secara penuh rangkaian kegiatan ibadah salat Id. Termasuk perempuan jika berhalangan diperbolehkan dating ke lokasi salatdan turut mendengarkan khutbah,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version