Inibalikpapan.com, BALIKPAPAN- Bidhumas Polda Kaltim melaksanakan sosialisasi “Bijak Bermedia Sosial” dengan sub tema: Peran Komunitas dalam Menanggulangi Hoax, kepada para mahasiswa di Universitas Balikpapan (Uniba), Selasa (25/01/2022).

Kegiatan ini digelar di Kampus Uniba Jl.Pupuk Raya Gn. Bahagia Balikpapan juga diikuti secara daring oleh ratusan pelajar SMA dan SMK antara lain, SMA Negeri 7 Balikpapan, SMA Nusantara Balikpapan, SMK Panca Dharma. Hadir pula Wakil Rektor Uniba Balikpapan bidang Akademik, Kapolda Kaltim yang diwakili Kabid Humas Polda Kaltim.

Dalam sosialisasi ini dihadirkan pembicara dari Uniba Balikpapan yakni Wawan Sanjaya SH, MH,  Dr Rozikin SH MH selaku dosen Program Pasca Sarjana Universitas Balikpapan, serta AKP Syakir Arman, SH selaku Kanit 1 subdit 5 siber Ditreskrimsus Polda Kaltim.

Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yusuf Sutejo pada kesempatan itu mengatakan kegiatan ini bertujuan agar dapat memberikan edukasi kepada para mahasiswa yang sangat aktif menggunakan media social. Diharapkan  agar dapat lebih bijak memahami tentang isi berita atau postingan yang akan dibagikan.

“Kami berharap melalui sosialisasi seperti ini dapat menambah wawasan generasi milenial dan menciptakan mahasiswa dan pelajar Kalimantan Timur yang bijak dalam bermedsos,”ujar Kombes Pol Yusuf.

Kabid Humas Polda Kaltim sempat menceritakan adanya suatu peristiwa kecelakaan maut di Bundaran Muara Rapak pada Jumat, 21 Januari 2022. Kecelakaan beruntun terjadi pada sebuah truk yang diduga mengalami rem blong.

Sopir tak bisa mengendalikan, kemudian menabrak beberapa mobil, sepeda motor di depannya. Korban pun berjatuhan. Beredar pula rekaman CCTV tentang kejadian itu. Dunia jagad medsos pun banyak menyebarkan berita tentang peristiwa itu dan menjadi trending.

Sayangnya dari banyak info beredar, ada postingan yang tidak sesuai kenyataan. Ada yang memanipulasi data atas laporan dari Dirlantas kepada Kapolda Kaltim. Dari 4 korban meninggal diubah menjadi 21 korban.

“Betul apa yang disampakan Pak Rektor (Rektor Uniba, Red). Waktu terjadi lakalantas, sempat ada muncul berita. Bahwa korban meninggal sampai 21 orang. Ini sangat merugikan. Merugikan mental para korban, maupun keluarga yang khawatir, yang mungkin pada saat itu lagi ada di jalan,” kata Kombes Pol Yusuf.

Di samping itu, jelas Kabid Humas, bagi yang sehari-hari yang melintasi di situ jadi waswas dan khawatir. Ini sangat memukul para keluarga yang di rumah. Orang yang membuat ini mungkin tidak berpikir sampai ke sana dampaknya.

“Kita petugas yang menangani di lapangan dari Polres Balikpapan, dan. semua yang berbaju Polri ini ditelepon sama yang kenal. Mereka sangat khawatir, pak benar kah 21 orang,”katanya sembari menginfokan bahwa pelaku pembuat maupun penyebar berita hoax itu sedang diidentifikasi dan akan dituntut sesuai UU ITE.

Kombes Pol Yusuf juga menceritakan ada akan adanya aksi demo siang ini dari perwakilan masyarakat seluruh Kalimantan, termasuk di Balikpapan. Masyarakat merasa terhina, karena ada orang berinisial EM dalam sebuah konferensi menyampaikan kata-kata yang cukup menyakitkan.

Seperti diketahui, Edy Mulyadi alias EM melontarkan kata-kata yang menghinda masyarakat Kalimantan. Melalui akun Youtubenya, EM mengungah postingan itu, menyatakan penolakan kepindahan ibukota dari Jakarta ke Penajam, Kalimantan. Selain itu, EM juga mengatakan Kalimantan tempat jin buang anak. Postingan ini menimbulkan kemarahan masyarakat Kalimantan.

“Kedua hal ini kita angkat, agar teman teman paham akan resiko daripada perbuatannya. Kami sebagai aparatur negara, tidak mau adik-adik pelajar, adik adik mahasiswa tersangkut hal itu. Orang tua kita sudah bejuang membiayai kita menempuh Pendidikan yang terbaik. Tetapi kalua akibat kita tidak bijak dalam bermedsos, justru akan merugikan diri kita sendiri,”kata Kabid Humas.

Menurut Kabid Humas, di era sekarang mungkin kalimat:“Mulutmu Harimau Mu”, tidak terpakai lagi.
“Kalua saya boleh berfilsafat, saya ganti ‘Jempolmu Harimaumu’,  karena kecepatan jempol ini mengentik di hP lebih cepat dari pada saat kita bicara. Di era keterbukaan, di era digitalisasi, justru kita harus lebih berhati-hati. Apa pun juga,” katanya.

“Termasuk bercanda-canda saat zoom meeting. Contoh saat zoom meeting, lupa mematikan. terus melakukan hal-hal yang sifatnya pribadi. Ini bisa jadi viral, dan dianggap menyebarkan konten negative,” tambah Kombes Pol Yusuf Sutejo mengakhiri sambutannya.

Kegiatan ini dibuka oleh Rektor Uniba Balikpapan Dr. Ir. M. Isradi Zainal, M.T.,M.H.,M.M melalui zoom. Rektor mengapresiasi dan penghargaan atas Kerjasama dengan Polda Kaltim yang telah terjalin kerjasama sejak lama, saling dukung dan membangun.

“Apapun kerjasama demi kebaikan bangsa, demi masyarakat dan negara, kami akan apresiasi,” katanya.

Rektor Uniba sempat menyinggung hoax tentang kecelakaan di Muara Rapak, dan adanya hoax tentang jumlah korban meninggal. Selain itu, Balikpapan dengan kepindahan Ibu Kota Negara (IKN) juga banyak sorotan, banyak pula hoax.

Pengaruh medsos saat ini sangat luar biasa. Dengan adanya kegiatan ini semoga akan memberikan wawasan kepada kita, dan bijaksana dalam bermedsos.

“Saya memberi tips untuk menangkal hoax. Yang pertama kecerdasasan intelektual. Yang kedua, dengan literasi yang kuat. Saya rasa para akemisi yang memang cerdas, akan mampu membedakan mana yang hoax, mana yang bukan,” ujarnya.

Foto Bersama Para Narasumber, Bidhumas Polda Kaltim dengan Peserta Mahasiswa Uniba.

(Adv/Humas Polda Kaltim)

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version